Penolong pertama: ibadah puasa.
Ustaz Choirul Anas lalu berkata, "Amal ibadah puasa akan ngomong, Wahai Tuhanku, ketika orang ini masih hidup aku korbankan dia untuk berpuasa. Capek menjaga makan; menjaga minum, tidak makan, tidak minum. Menjaga hawa nafsu di siang hari maka Ya Rabb  izinkan aku hari ini untuk memberi pertolongan kepada orang ini. "
Pertolongan kedua: tadarus Alquran.
"Yang kedua ibadah alquran akan ngomong. Ya Rabb izinkan aku membantu orang ini. Anak ini saat masih hidup di dunia sering membaca aku. Aku repotkan dia untuk bangun malam. Untuk membaca aku (Alquran) maka izinkan aku ya Allah hari ini untuk memberikan syafaat pertolongan kepala orang tersebut." Ujar ustadz Anas.
Pada bagian akhir dai yang pernah dakwah di 3 negara Malaysia, Singapura dan Thailand ini menceritakan riwayat sufi; dialog Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khatab saat di alam kubur. Beginilah kisah tersebut.
Di tempat kuburan Umar bin Khattab datang Ali bin Abi Tholib. Ketika Ali bin Abi Tholib lewat di depan makam Umar bin Khatab, Ali berkata, "Hai Umar! Engkau ketika di dunia menjadi orang yang paling berani. Orang paling hebat. Orang paling berani menentang orang yang memusuhi Rasulullah. Hai Umar saya mau tahu besok ketika kamu dikubur ketemu Malaikat Munkar dan Nakir beranikah kamu menentang mereka? Karena di dunia, kamu adalah satu-suatunya orang yang tidak ada yang berani menentang kepadamu."
Saat datang Munkar dan Nakir, mereka bertanya kepada Umar, "siapa Tuhanmu?"
Umar diam saja lalu dia balik bertanya, "Siapa Tuhan kamu berdua?". Munkar dan Nakir  bingung. Semua orang takut pada malaikat itu tetapi orang ini malah tidak takut. Saat ditanya malah tanya balik.
"Siapa Nabi Kamu?" tanya Munkar dan Nakir kemudian. Umar balik bertanya kembali dengan pertanyaan yang sama.
"Siapa kamu?" tanya malaikat itu lagi.
"Aku teman akrab Rasulullah Muhammad SAW," jawab Umar bin Khattab.