Sebanyak 4 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) akan mengadakan praktik Konseling diagnostic di MTs Negeri 1 Bantul mulai Senin, 26 Februari 2024. Mahasiswa tersebut mula-mula ditemui oleh Koordinator guru Bimbingan Konseling (BK) MTsN 1 Bantul, Drs. Sarju Jumat, 23 Februari 2024.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Aniqo Akhzami, Arkan Fayi Firjatullah, Raihana Ika Safitri dan Shinta Hafida Siswati. Mereka dibimbing oleh Dr. Eva Imania Eliasa, S.Pd.,M.Pd. dan Lintang Waskita Puri, M.Pd.. Menurut Sarju, mereka akan melakukan konseling didahului dengan pengambilan data pribadi siswa melalui metode  observasi, wawancara, dan home visit. Setelah terkumpul, data tersebut akan dianalisis, diprognosis dan dilakukan diagnosis. Dari hasil analisis data lalu siswa diberikan treatmen sesuai dengan masalah yang ditemukan dari hasil observasi.
Sarju lebih lanjut menjelaskan. Kegiatan observasi meliputi studi dokumen yang berupa nilai rapor siswa dan hasil asesmen lainnya. Sedangkan wawancara dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Wawacara langsung dilakukukan dengan anak yang bersangkutan. Wawancara tidak langsung dilakukan dengan orang tua siswa, wali kelas maupun guru BK. Wawancara tersebut dilakukan di sekolah, atau di rumah melalui home visit sekaligus observasi kondisi lingkungan keluarga siswa bersangkutan.
Keempat mahasiswa yang terdiri 2 laki-laki dan 2 perempuan tersebut ternyata berasal dariberbagai daerah seperti dari Garut (Shinta Hafida Siswati), Yogyakarta (Raihana), Kartosuro (Arkan Fayi Firjatullah) dan Purwakarta (Aniqo Akhzami). Mahasiswa yang mengambil program studi (prodi) Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi tersebut melakukan observasi di MTsN 1 Bantul dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah "Praktikum Diagnosis Kesulitan Belajar."
"Dengan adanya mahasiswa yang melakukan praktik di MTsN 1 Bantul sngat membantu kinerja guru BK. Teori yang diperoleh di kampus dapat langsung diaplikasikan. Kami sendiri akan merasa terbantu dalam memetakan masalah yang dialami siswa dan mengatasi serta memberi Solusi terhadap siswa yang bermasalah tersebut, " ujar Sarju. (Srj)