Anak-anak masa kini seringkali terlihat lebih pemberontak dan sulit untuk mendengarkan perkataan orangtua mereka. Fenomena ini sering kali menjadi perhatian para orangtua, guru, dan masyarakat secara umum.Â
Berikut adalah beberapa alasan mengapa anak-anak masa kini cenderung melawan dan tidak mendengarkan perkataan orangtua:
1. Pengaruh Media Sosial:
Media sosial, seperti Facebook dan Instagram, telah mengubah cara berkomunikasi anak-anak dengan dunia. Kemampuan melihat kehidupan orang lain secara visual dapat mengganggu perhatian anak-anak, sehingga mereka lebih sulit mendengar perkataan orangtua.Â
Banyak informasi yang tidak berkualitas tersebar di media sosial, sehingga anak-anak cenderung mempercayai opini mereka sendiri daripada mendengarkan nasihat orangtua.
2. Dorongan untuk Mandiri:
Anak-anak masa kini didorong untuk menjadi individu yang mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, termasuk orangtua.
Mereka ingin membuktikan diri mereka sendiri dan mengambil keputusan yang mereka anggap benar, meskipun hal tersebut berbeda dengan yang diharapkan oleh orangtua.
3.Perubahan Nilai dan Norma:
Nilai dan norma di masyarakat telah berubah secara signifikan seiring berjalannya waktu. Anak-anak masa kini seringkali menemui konflik antara nilai dan norma orangtua dengan nilai dan norma yang mereka temukan di lingkungan sekitar mereka. Â
Hal ini membuat mereka lebih cenderung melawan dan tidak mendengar perkataan orangtua dalam upaya menjalankan nilai dan norma yang mereka anggap lebih relevan.
4. Kurangnya Komunikasi dan Pembahasan Masalah:
Kurangnya komunikasi yang terbuka antara orangtua dan anak-anak juga menjadi salah satu alasan anak-anak masa kini tidak  mendengarkan perkataan orangtua. Â
Ketika masalah atau perbedaan pendapat timbul, penting untuk membahasnya secara terbuka dan saling mendengarkan satu sama lain. Dalam menghadapi fenomena anak-anak masa kini yang cenderung melawan dan tidak mendengar perkataan orangtua, masyarakat harus mencari solusi yang tepat agar hubungan orangtua dan anak tetap harmonis.
Lalu apa yang bisa orangtua lakukan agar anak tidak lagi menjadi pribadi pemberontak dan mau dengar perkataan mereka?
Berikut adalah cara yang bisa orangtua lakukan:
Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik dalam segala hal, termasuk dalam mendengarkan dan menghormati nasihat orang lain.
2. Komunikasi yang efektif.
Cobalah untuk berkomunikasi dengan anak-anak secara terbuka dan jujur. Dengarkan pendapat mereka dengan penuh perhatian dan berikan penjelasan yang masuk akal ketika memberikan nasihat. Hindari menghakimi atau memarahi mereka.
3. Berikan alasan yang masuk akal.
Anak-anak cenderung lebih menerima nasihat jika mereka memahami alasan dibaliknya. Jelaskan dengan jelas mengapa nasihat tersebut penting dan bagaimana hal itu dapat membantu mereka.
4. Jadilah pendengar yang baik.
Seringkali, anak-anak hanya ingin merasa didengar dan dipahami. Berikan mereka kesempatan untuk berbicara tentang perasaan dan pendapat mereka tanpa menginterupsi. Ini akan membantu membangun hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.
5. Berikan pujian dan penghargaan.
Anak-anak cenderung merespons positif terhadap pujian dan penghargaan. Jika mereka mendengarkan nasihat dan mengambil tindakan yang tepat, berikan pujian yang tulus dan berikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi.
6. Tetap konsisten.
Penting bagi orang tua untuk tetap konsisten dalam memberikan nasihat dan menegakkan aturan. Jika anak-anak melihat bahwa nasihat mereka diabaikan atau aturan tidak konsisten, mereka mungkin kehilangan motivasi untuk mendengarkan.
7. Libatkan mereka dalam pengambilan keputusan.
Melibatkan anak-anak dalam pengambilan keputusan dapat memberikan mereka rasa memiliki dan tanggung jawab. Ini juga dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka sendiri.
Ingatlah bahwa setiap anak adalah unik, jadi penting untuk menyesuaikan pendekatan Anda sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan mereka.
Selamat mencoba!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI