Â
ÂBeberapa bulan sudah, hari-hari disibukkan dengan rutinitas mengajar hingga tak ada waktu untuk menulis."Mau menulis apa ya?"
"Besok aja deh mulai nulis"
"Aduh, males banget menulis. Pikiran lagi mumet sama pekerjaan. Besok lagi aja deh"
Begitulah, hingga akhirnya keinginan untuk menulis lama kelamaan terkikis karena kebiasaan  menunda, tidak ada niat menulis, dan malas memulai lagi.
Untuk mulai menulis lagi ternyata berat sekali seperti mendorong gajah malas yang enggan berpindah dari pembaringannya.
Mungkin bukan hanya saya saja yg mengalami kendala ini tetapi para penulis pemula lainnya.
Ada 3 tips yang masih saya ingat untuk membiasakan menulis:
1. Menyediakan jam tertentu untuk menulis.
Misalnya  menggunakan waktu 15 menit saja untuk menulis di jam istirahat kantor antara jam 12 sampai jam 1.
2. Menyediakan waktu untuk membaca.
Membaca buku atau tulisan orang lain. At least, membaca untuk menambah pengetahuan maupun perbendaharaan kata.
3. Tekad.
Tekad membuat seorang penulis tidak mundur dalam menulis.
Mau kondisi sedang sibuk, sedang tidak mood, kalau punya tekad kuat untuk menulis, maka akan lahir tulisan-tulisan baru tiap hari.
Namun alangkah susahnya untuk memulai tips ini. Sepertinya tangan dan otak sudah kaku untuk memulainya.
Di antara tips 1 sampai 3, ternyata yang paling menjadi kendala adalah tekad.
Saya masih kurang tekad dalam menulis meski sudah memiliki tujuan.Â
Menulis belumlah menjadi hobi bagi saya. Menulis masih menjadi sarana bagai saya untuk berbagi ilmu dan manfaat.  Semoga kedepannya, lebih memantapkan tekad untuk  menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H