Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orang tua Pusing Anak Terikat Gawai. Sudah Melakukan Tips ini Belum?

30 Mei 2020   13:40 Diperbarui: 31 Mei 2020   12:08 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belajar dari rumah secara online menjadi solusi pendidikan di negara ini sejak Maret silam. Semua pelajar diwajibkan memiliki gawai dan jaringan internet sebagai sarana untuk menunjang metode pembelajaran online.

Anak-anak yang semula  tidak mempunyai gawai  dan tidak mengenal dunia maya kini terbuka matanya.  Sedangkan anak-anak yang awalnya hanya sesekali membuka gawai, kini harus setiap hari mengaksesnya untuk mengerjakan tugas.  

Masalahnya, orang tua dibuat pusing karena anak-anak mereka tidak melulu mengerjakan tugas tetapi juga mencuri kesempatan untuk bermain game online atau membuka youtube yang membuat mereka ketagihan untuk terus bermain di dunia maya.

Bahkan selama masa belajar online di rumah, banyak anak menjadi  terikat dengan gawai ini. Ada yang berpura-pura mengerjakan tugas padahal main games atau membuka situs-situs yang lain.  Secara tidak sadar, anak-anak jadi terikat gawai dan tidak bisa dipungkiri bahaya pornografipun  mengintai anak-anak belia ini.

Adakah cara untuk mengurangi keterikatan anak terhadap gawai, khususnya untuk anak usia  di bawah 11 tahun yang belum siap terpapar dengan  teknologi?

Simak beberapa tips ini berikut ini:

1.Buat kesepakatan dengan anak tentang aturan bermain gawai.

Ajaklah anak sedini mungkin untuk berdiskusi akan efek penggunaan gawai berlebih sehingga mereka bisa memahami alasan orang tua membatasi pemakaian gawai.  Buatlah kesepakatan bersama di atas kertas yang nantinya bisa ditaruh dekat gawai agar selalu terlihat oleh anak. (untuk anak usia sekolah).

Aturan tersebut bisa berupa kapan anak bisa mengakses gawai dan berapa lama.  Sebaiknya dari Senin hingga Jumat, anak mengakses gawai hanya untuk tugas sekolah . Sedangkan di weekend (Sabtu dan Minggu) mereka boleh mengakses situs-situs tertentu saja dan paling lama 1 jam.

Diskusikankan juga mengenai konsekuensi yang akan mereka terima jika melanggar perjanjian tersebut.  Anak-anak wajib tahu mengenai konsekuensi supaya mereka mengerti  akan arti kepercayaan dan tanggung jawab.

Dalam hal ini butuh sikap tegas dan konsisten dari orang tua untuk mendisiplinkan anak dalam memakai gawai.

2.Taruhlah gawai di ruang tamu.

Ruang tamu adalah ruang di mana keluarga bertemu. Di sanalah sebaiknya gawai diletakkan sehingga anak tidak bisa mengakses gawai sembunyi-sembunyi. Orang tuapun  bisa memantau  situs apa saja yang dibuka oleh anak.

3.Berilah teladan  kepada anak dalam menggunakan gawai.

Orang tua terkadang lupa bahwa anak adalah cermin dari mereka. Apa yang dilakukan orang tua akan diikuti oleh anak. Bila orang tua di rumah non stop bermain gawai, anak-anakpun akan meniru seperti itu.

Berilah teladan kepada anak untuk tidak menggunakan gawai saat di berbicara dengan mereka,  atau tidak bermain gawai saat makan. Teladan lebih berbicara daripada omongan.

4.Buatlah kegiatan outdoor sehingga anak lupa akan gawainya.

Kegiatan di luar seperti bermain sepeda, bermain bola merupakan kegiatan yang baik bagi anak untuk melupakan gawainya. Sempatkanlah waktu bermain bersama dengan anak supaya pikirannya teralihkan. Banyak anak yang terikat gawai dikarenakan tidak adanya aktivitas fisik yang diberikan.

5.Sediakan alat-alat kreativitas.

Kalau orang tua merasa tidak ada waktu untuk bermain dengan anak, paling tidak sediakanlah alat-alat yang bisa menunjang kegiatan anak secara fisik seperti cat air, buku gambar, kertas lipat, manik-manik, lego. Arahkan anak untuk mulai berkreasi sesuai dengan keinginan mereka sehingga mereka melupakan gawainya.

6. Ajak memasak, membuat kue atau mencuci kendaraan

Di masa pandemi ini, orang tua memang harus putar otak untuk mencari kegiatan-kegiatan fisik buat anak. Ajaklah anak untuk berpartisipasi di dapur seperti mengaduk, mencampur bahan-bahan masakan sehingga motorik anak terlatih dan melepas kebosanan mereka selama belajar di rumah. Membantu mencuci kendaraan sambil bermain air juga menjadi pilihan yang menarik buat anak untuk  mengalihkan perhatian mereka  terhadap gawai.

Pesan yang tidak kalah penting di sini adalah orang tua wajib tegas dan konsisten. Tidak boleh kalah dan berakhir menuruti keinginan anak dengan alasan tidak tega.

Keterikatan akan gawai sangat berbahaya bagi anak, bila sudah terlambat akan sangat mempengaruhi psikologi anak dan ujungnya membuat orangtua semakin sulit mengontrol emosi mereka.

Demikianlah tips bagi orang tua untuk mengatasi keterikatan anak terhadap gawai di masa pandemi ini. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun