Mohon tunggu...
Rosita Sinaga
Rosita Sinaga Mohon Tunggu... Guru - artikelmissrosita.blogspot.com, youtube: https://bit.ly/3nQfGqY

Seorang pendidik dan penulis yang ingin memberi manfaat bagi pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Efektifkah Remote Teaching bagi Guru?

14 Mei 2020   14:44 Diperbarui: 16 Mei 2020   11:58 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajar Online (edtechmagazine.com)

Remote teaching atau mengajar jarak jauh sudah dilakukan oleh guru sejak Maret lalu.  Sistem pengajaran yang dijalankan dari rumah dengan menggunakan media laptop sebagai alat komunikasi membuat banyak guru kalang kabut.

Siapa yang bisa menduga begitu cepat sistem pembelajaran jarak jauh ini berlaku. Sistem belajar seperti ini  biasa dilakukan oleh mahasiswa di universitas terbuka atau mereka yang memilih kelas jarak jauh. Tetapi karena keadaan wabah Covid 19, terpaksa cara belajar seperti ini diberlakukan  seluruh anak didik termasuk  anak usia dini yang belum melek teknologi.

 Guru pengajar kelas pra TK, TK, kelas 1,2, dan 3 SD kebingungan bagaimana cara mengajar anak hanya melalui layar laptop. Apakah sistem belajar mengajar seperti ini efektif?

***

 "Anak-anak, tolong nyalakan kamera dan matikan mikrofon" Begitulah instruksi yang saya berikan kepada murid-murid sebelum memulai pelajaran.

Instruksi ini tidak hanya sekali dua kali saya berikan, tetapi setiap hari. Namun ada saja yang tidak mengerti.

Nampaknya sepele bagi saya, tetapi tidak bagi murid. Murid-murid yang rata-rata berusia 7-8 tahun tidak terbiasa  mengoperasikan laptop. Mereka masih membutuhkan pendampingan dari orangtua untuk menyalakan kamera pada laptop dan mematikan mikrofon.  Awalnya memang sulit sekali bagi guru maupun murid berhadapan di layar laptop.Kelas online selalu ramai dengan teriakan dan suara nyaring dari anak-anak ini.  

Namun seiring berjalannya waktu, mereka mulai terbiasa dengan instruksi yang guru berikan yaitu untuk mematikan mikrofon dan menyalakan kamera laptop supaya suara guru jelas terdengar dan mudah memeriksa kehadiran siswa.

. Model pembelajaran daring membawa banyak perubahan dalam sistem belajar mengajar di Indonesia. Tidak pernah terpikir sama sekali kalau model belajar daring terjadi secepat ini. 

Dari sisi seorang pengajar, saya cukup banyak mengalami kendala mengajar jarak jauh. Apa saja kendalanya?

  • Sulit menyampaikan materi pelajaran

 Sulit rasanya mau menjelaskan suatu topik ataupun materi pembelajaran lewat layar laptop, apalagi untuk murid usia 7-8 tahun. Meski sudah disediakan video, slide untuk membantu murid memahami materi, tetapi rasanya koq masih ada yang kurang.

saya masih tidak yakin kalau materi yang ingin disampaikan dapat dipahami sepenuhnya oleh murid. Tidak semua murid mau melihat video apalagi slide yang berisi pelajaran.Saya merasa lebih puas bila menuliskan materi yang sulit dipahami murid di whiteboard. 

Tanpa sadar saya pernah menulis di layar laptop untuk menjelaskan materi pelajaran. Saya pikir itu whiteboard ternyata hanya sebuah layar laptop.

Sangat lucu membayangkan kejadian itu. Mungkin karena sudah otomatis pikiran dengan tangan di whiteboard bergerak saat menjelaskan pelajaran ke murid.

  • Ada banyak gangguan

Bisa dibayangkan guru sedang serius-seriusnya mengajar di depan layar, tiba-tiba ada telepon, ada yang mengetuk pintu, kompor di dapur lupa dimatikan. Ada saja gangguannya sehingga pelajaran dihentikan terlebih dahulu. Ini membuat guru sulit untuk fokus mengajar karena banyak gangguan di rumah.

  • Koneksi internet lambat.

Mengajar daring terkadang menguras emosi apalagi saat berhadapan dengan masalah laptop dan koneksi internet yang lemot. Tidak hanya lemot, tapi putus sambung seperti orang pacaran.

Lagi serius-seriusnya presentasi pelajaran tiba-tiba freeze, komunikasi terputus. Untungnya murid-murid masih setia menunggu di depan layar laptopnya sambil sesekali bercanda dengan teman-temannya. Koneksi internet yang bermasalah menyebabkan materi pelajaran tidak tersampaikan dengan baik.

  • Sulit memeriksa pekerjaan murid

Memeriksa pekerjaan siswa adalah kewajiban setiap guru supaya memeriksa sejauh mana pemahaman murid tentang materi yang sudah diajarkan.

Kalau biasanya saya memeriksa semua pekerjaan siswa untuk satu mata pelajaran hanya sekitar 10-15 menit karena tugas berupa lembaran kertas, tetapi kali ini jauh lebih lama.

Untuk memeriksa pekerjaan dan memberikan feedback satu anak , bisa memakan waktu lebih dari 5 menit. Itupun tergantung apakah koneksi internet bagus atau tidak.

Kesulitan lainnya, guru sulit memberikan penilaian terhadap tugas murid. Guru tidak tahu pasti apakah tugas yang diberikan dikerjakan sendiri oleh murid atau dibantu oleh orang di rumah.

 Tidak bisa disalahkan juga ya karena keadaannya sekarang rumah sudah menjadi sekolah bagi murid. Orangtua menjadi guru selama belajar daring ini.

Mengenai efektif atau tidaknya sistem belajar mengajar saat ini tidak bisa dinilai dalam waktu kurun singkat ini. Guru, murid, orangtua murid, semua sudah berjuang menyesuaikan diri dengan keadaan.

Setidaknya kita sudah mencoba melakukan yang terbaik dalam masa pandemi ini. Berharap keadaan ini cepat berangsur membaik.Semoga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun