Sistem pendidikan di Finlandia masih menjadi pembicaraan hangat di dunia pendidikan. Mengingat metode yang dijalankan Finlandia ini  sangatlah unik.
Dunia pendidikan sekarang ini berlomba-lomba berkompetisi dan menekankan pada banyaknya tugas yang dibebankan ke siswa/i supaya menjadi yang tercepat dan terpintar. Namun di Finlandia justru sebaliknya. Mereka memilih melonggarkan beban siswa di sekolah.
Seperti apa sistem pendidikan di Finlandia?Â
1. Â Di tingkat SD, waktu belajar siswa hanya 4 jam sehari.Â
 Hanya 4 jam? Pendek sekali, bukan?!  Coba bandingkan dengan jam belajar anak-anak Indonesia. Jauh berbeda.  Di Finlandia, mereka berpendapat bahwa belajar merupakan proses kematangan berpikir anak. Jadi tidak perlu waktu yang panjang untuk belajar. Yang diperlukan di usia ini adalah bermain, bersosialisasi dengan lingkungan dan bercengkrama dengan keluarga.
Sedangkan di tingkat SMP dan SMA, mereka sudah diarahkan pada minat dan bakat. Mereka boleh memilih kelas dan hanya masuk pada mata pelajaran pilihan saja. Menyenangkan,bukan?Â
2. Tidak ada PR
Siapa yang tidak senang kalau ke sekolah tidak diberikan PR? Ya, di Finlandia, siswa tidak diberikan PR. Kalau pun ada, sangat sedikit sekali. Seiring dengan tidak adanya PR, sistem peringkat atau ranking tidak berlaku di sana. Siswa sangat happy dan tidak tertekan dengan beban akademis.
3. Tidak ada sekolah unggulan
Di Finlandia, semua biaya sekolah gratis dan tidak mengenal sekolah unggulan apalagi akselerasi seperti halnya di Indonesia. Siswa tidak dibebani dengan pekerjaan rumah (PR) dan tidak menciptakan sistem kompetisi. Mereka lebih diarahkan kepada minat dan bakat yang dapat dikembangkan di kemudian hari.Â
 4. Ujian Nasional hanya diberikan saat di kelas 12.