Mohon tunggu...
Rose FitriaLutfiana
Rose FitriaLutfiana Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang senantiasa belajar

Seseorang yang senantiasa belajar, kegagalan bukan akhir dari segalanya dan bukan awal dari kehancuran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Gamifikasi untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogi Guru

29 Februari 2024   17:02 Diperbarui: 29 Februari 2024   17:06 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, guru mempunyai tugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain itu terdapat pula empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogi, professional, kepribadian dan sosial.

Kompetensi pedagogi merupakan kompetensi guru yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pembelajaran (Akbar, 2021; Mulyani, 2015). Sehingga kompetensi pedagogi berkaitan dengan kemampuan guru terkait dengan desain perangkat pembelajaran yang meliputi pendekatan, metode, media, bahan ajar, LKPD sampai evaluasi (Mundia Sari & Setiawan, 2020). 

Di dalam kegiatan pembelajaran di kelas kompetensi pedagogi guru juga berhubungan dengan ketrampilan dasar mengajar yang meliputi ketrampilan membuka dan menutup pelajaran; ketrampilan memberi penguatan; ketrampilan bertanya; ketrampilan menjelaskan; ketrampilan mengadakan variasi; ketrampilan membimbing kelompok besar dan kecil serta ketrampilan mengelola kelas (Madjid, 2019). Selain itu ketrampilan dasar mengajar guru juga berhubungan dengan menggunakan media dan teknologi dalam pembelajaran (Susanto, 2022).

Guru profesional harus responsif dengan perubahan zaman yang terjadi. Implikasi yang terjadi akibat revolusi industry 4.0 dalam bidang pendidikan berkaitan erat dengan penggunaan sistem informasi tanpa batas berbasis komputasi dan big data. Digitalisasi teknologi dengan bantuan mesin berbasis online menjadi sangat dominan pada konektivitas antar manusia di berbagai penjuru dunia. 

Kehadiran revolusi industri 4.0 bisa terlihat dari berbagai perubahan fundamental. Perubahan yang dimaksud seperti perubahan teknologi dasar, sosial, ekonomi makro, dan lain sebagainya. Adapun karakteristik dari revolusi industri 4.0 adalah kecerdasan buatan, i-Cloud data, internet of people, big data, internets of things (IoT) dan digitalisasi (Dito & Pujiastuti, 2021).

Dalam pendidikan formal guru memegang peranan sentral dalam mencerdaskan peserta didik baik dari aspek psikomotor, kognitif maupun efektif. Namun kondisi guru di Indonesia masih menunjukkan hasil yang rendah berdasarkan studi yang dilakukan oleh PISA (Programme for Internatinal Student Assesment) yang merupakan tes tentang membaca, matematika, dan sains pada tahun 2018 Indonesia menempati peringkat 10 terendah dari 78 negara dengan angka 371 untuk membaca, 379 untuk matematika, dan 396 untuk sains. 

Menurut survei dari PERC (Politic and Economic Risk Consultan), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan terakhir yaitu urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Fakta lainnya yaitu masih ada sekitar 60% guru di Indonesia yang masih gaptek, sehingga dalam mengajar masih menggunakan pembelajaran yang konvensional (Basuki, 2021; Queen, 2021).

Salah satu implementasi pembelajaran yang memanfaatkan information technology (IT) yaitu pembelajaran gamifikasi. Pembelajaran gamifikasi merupakan salah satu metode yang mengintegrasikan teknik game dalam proses pembelajaran (Ariani, 2020). Elemen pembelajaran gamifikasi terdiri dari lima yaitu poin (points), lencana (leaderboard), level (levels), papan peringkat (badges) dan avatar (challenge/ quest) (Lutfi et al., 2021; Septikasari, 2018).

Dalam mengembangkan model pembelajaran gamifikasi, terdapat beberapa langkat, diantaranya adalah: (a) memahami konteks dan penggunaannya; (b) menetapkan tujuan pembelajaran; (c) menyusun pemetaan pengalaman yang akan didapatkan pengguna/siswa; (d) menganalisis sumber daya; (e) mengaplikasikan elemen gamifikasi. 

Selain mempertimbangkan hal tersebut, desain gamifikasi yang dapat dibuat juga bisa menyesuaikan desain sebagai berikut: (a) meaning; (b) user-centered; (c) challenges, personalization, feedback; (d) choices and autonomy; (e) risk and advantages extrinsic rewards; (f) social interaction; (g) competition vs collaboration; dan (h) failure as an opportunity to learn (Ristiana & Dahlan, 2021).

Pembelajaran gamifikasi yang diterapkan dalam pembelajaran bisa berupa canvas, edmodo, articulate storyline 3, quizizz, kahoot!, wordwall, quizlet, educandy dan lainnya. Dari berbagai jenis pembelajaran gamifikasi yang telah disebutkan di atas focus dari kegiatan PkM adalah melakukan pelatihan dan pendampingan pembelajaran gamifikasi wordwall. Hal ini berdasarkan permintaan yang dilakukan oleh mitra.

Wordwall merupakan aplikasi berbasis website yang digunakan untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, memasangkan pasangan, acak kata, dan anagram. Kelebihan dari game wordwall yaitu memiliki berbagai fitur dan sangat fleksibel, dapat menarik perhatian siswa karena bersifat permainan, dapat digunakan dalam semua mata pelajaran, membuat siswa berkreativitas, membangun karakter bekerja sama dengan teman, dan pelaksanaan yang sederhana. Sedangkan kekurangan dari game wordwall yaitu membuat permainan dalam wordwall membutuhkan waktu yang cukup lama, karena antusiasnya siswa maka guru mungkin akan kewalahan dalam menertibkan siswa, dan jika menggunakan aplikasi wordwall membutuhkan media yang sulit dibawa kemana-mana (Nisa & Susanto, 2022).

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, A. (2021). Pentingnya Kompetensi Pedagogik Guru. JPG: Jurnal Pendidikan Guru, 2(1), 23. https://doi.org/10.32832/jpg.v2i1.4099

Ariani, D. (2020). Gamifikasi untuk Pembelajaran. Jurnal Pembelajaran Inovatif, 3(2), 144--149. https://doi.org/10.21009/jpi.032.09

Basuki, A. (2021). 60 Persen Guru di Indonesia Terbatas Kuasai Teknologi Informasi dan Komunikasi. Merdeka.Com. https://www.merdeka.com/peristiwa/60-persen-guru-di-indonesia-terbatas-kuasai-teknologi-informasi-dan-komunikasi.html

Dito, S. B., & Pujiastuti, H. (2021). Dampak Revolusi Industri 4.0 Pada Sektor Pendidikan: Kajian Literatur Mengenai Digital Learning Pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Jurnal Sains Dan Edukasi Sains, 4(2), 59--65. https://doi.org/10.24246/juses.v4i2p59-65

Lutfi, A., Aini, N. Q., Amalia, N., Umah, P. A., & Rukmana, M. D. (2021). Gamifikasi Untuk Pendidikan: Pembelajaran Kimia Yang Menyenangkan Pada Masa Pandemic Covid-19. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 5(2), 94. https://doi.org/10.23887/jpk.v5i2.38486

Madjid, A. (2019). KOMPETENSI PROFESIONAL GURU: KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR. 1(September), 1--8.

Mulyani, F. (2015). Konsep Kompetensi Guru dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Kajian Ilmu Pendidikan Islam). Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 03(01), 1--8.

Mundia Sari, K., & Setiawan, H. (2020). Kompetensi Pedagogik Guru dalam Melaksanakan Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 900. https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i2.478

Nisa, M. A., & Susanto, R. (2022). Pengaruh Penggunaan Game Edukasi Berbasis Wordwall Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Motivasi Belajar. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 7(1), 140. https://doi.org/10.29210/022035jpgi0005

Queen, F. (2021). Kualitas Guru Pengaruhi Kualitas Pendidikan di Indonesia. Kastara.Id. https://kastara.id/09/06/2021/kualitas-guru-pengaruhi-kualitas-pendidikan-di-indonesia/

Ristiana, M. G., & Dahlan, J. A. (2021). Pandangan Mahasiswa Calon Guru Dalam Penggunaan Model Gamifikasi Dalam Pembelajaran Matematika. JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif), 4(1), 127--136. https://doi.org/10.22460/jpmi.v4i1.127-136

Septikasari, R. dan R. N. F. (2018). DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DASAR Resti Septikasari Rendy Nugraha Frasandy PENDAHULUAN Sejalan dengan era globalisasi , ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang sangat cepat dan makin canggih , dengan peran yang makin luas maka diperlukan guru yan. Jurnal Tarbiyah Al Awlad, VIII, 107--117.

Susanto, R. (2022). Analisis ketercapaian dimensi keterampilan dasar mengajar guru. JRTI (Jurnal Riset Tindakan Indonesia), 7(2), 98. https://doi.org/10.29210/30031618000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun