Misalnya, kamu sering merasa diabaikan olehnya. Dia jarang nelpon atau kirim pesan memberi kabar. Atau kalau balas pesan lama banget. Setiap kali kamu mengutarakan hal itu, pria ini malah kesal. Dia menyalahkanmu terlalu cemburuan atau terlalu banyak tuntutan padanya. Padahal kamu merasa bahwa memberikan perhatian adalah hal yang sewajarnya dilakukan orang pacaran.
Pria model begini sering bersikap seolah dia tidak bersalah dan kamulah yang bersalah karena berpikiran buruk tentang dia. Dia juga bersikap seolah tindakan buruk yang dia lakukan adalah karena kesalahan kamu.
Input / Output yang tidak seimbang
Apakah kamu merasa bahwa usahamu untuk menjaga kelangsungan hubungan kalian lebih besar daripada usaha yang dilakukan pasanganmu? Apakah kamu merasa bahwa kamu menempatkan dia dan hubungan kalian sebagai prioritas utama, sementara dia memperlakukanku dengan semaunya dan kurang menunjukkan rasa penghargaan?
Bila masih pacaran saja dia sudah memperlakukanmu dengan buruk, apalagi kalau sudah menikah. Bukankah masa pacaran adalah masa promosi? Dimana biasanya seseorang berusaha menunjukkan hanya sisi dirinya yang baik saja? Setelah menikah baru kelihatan aslinya. Nah, dalam hal ini, dia sudah menunjukkan aslinya. Seharusnya lebih mudah bagimu untuk menilai apakah hubungan kalian penting bagi pria ini.
Kekerasan Fisik (Physical Abusive)Â
Jenis kekerasan fisik bisa berupa tindakan mendorong, menampar, memukul, menendang, mencekik, melempar dengan benda tertentu. Terlepas dari apapun masalahnya, kamu tidak seharusnya diperlakukan dengan cara seperti ini. Hal ini bisa mencelakai dan mengancam hidup kamu.
Kekerasan dalam bentuk verbal dan fisik adalah red flag yang serius yang harus kamu waspadai karena berdampak merugikan pada kesehatan fisik dan mental kamu, juga mental anak-anak kamu kelak.
Bila kamu menemukan tanda-tanda bahaya seperti yang disebutkan ini pada pasanganmu, pertimbangkanlah untuk menghentikan hubungan tersebut.
Terkadang, kita begitu berharap suatu hubungan bisa berhasil dan memaksakan diri menjalani hubungan yang tidak sehat dan dengan naif berpikir nanti kalau sudah menikah pasangan bisa berubah menjadi lebih baik. Sayangnya hal itu jarang terjadi. Bahkan bisa jadi pasangan malah berubah menjadi makin parah.
Tingkat perceraian dan banyaknya problematika kehidupan rumah tangga di sekitar kita seharusnya jadi bahan pelajaran untuk kita mengambil keputusan yang lebih bijaksana.