Langkah Mulai DeclutteringÂ
Bila biasanya yang kamu lakukan hanya merapikan dan bersih-bersih, kali ini kamu perlu mempertanyakan, apakah suatu barang yang disimpan di rumah, di lemari, di kulkas atau di ruangan lain benar-benar masih berguna dan perlu disimpan atau tidak.
Misalnya di dapur, apakah perlu menyimpan panci bocor yang sudah tak pernah dipakai lagi? Untuk apa masih menyimpan bumbu masakan yang sudah expired? Apa perlunya menyimpan kardus-kardus kosong yang menumpuk di atas lemari?
Saat kita melihat pakaian di lemari, apakah baju tertentu masih akan dipakai? Apakah baju ini masih muat? Bila tidak, apakah kondisinya masih baik untuk didonasikan? Atau apakah bisa dibuang saja?
Saat ke kamar mandi, coba pertanyakan, sampai kapan kita menyimpan botol shampoo yang sudah kosong itu? untuk apa sikat gigi yang sudah tak dipakai itu masih disimpan?
Saat melihat rak tempat make up, coba pertimbangkan, apakah kita masih akan memakai alat make up yang sudah expired itu? Bila tidak, mengapa masih disimpan disitu?
Saat kita masuk ke ruangan tamu, coba perhatikan barang-barang yang terdapat di situ. Apakah perabot yang memenuhi ruangan itu semuanya berguna?
Kendala Saat Decluttering
Proses decluttering ini kadang tidak mudah bagi orang tertentu yang cenderung sentimental dan suka bernostalgia dengan barang-barang yang punya kenangan khusus. Selain itu seringkali kita berpikir bahwa suatu hari nanti barang itu akan dibutuhkan lagi.
Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa memasukkan barang tersebut ke suatu kardus dan simpan saja kardus itu di suatu tempat. Bila sampai 3 bulan, atau paling lama 6 bulan, kamu tidak mencari barang tersebut, kemungkinan besar memang kamu tidak membutuhkannya.
Bila ternyata kamu hendak memberikan barang itu ke orang lain, tapi masih berat hati, coba renungkan apakah ada orang lain di luar sana yang sekiranya lebih membutuhkan barang-barang itu?