Ketika itu aku berusia 32 tahun, masih single. Desakan untuk segera menikah dari keluarga dekat dan dari khalayak membuatku sangat frustasi. Aku merasa seperti orang yang gagal dan aku hidup dalam kegalauan tanpa arah tujuan.
Kabar kematian anak umur 12 tahun ini, seperti menyadarkanku. Anak ini hanya dikasih jatah hidup selama 12 tahun saja oleh Tuhan. Sementara aku masih hidup sampai sekarang. Usiaku yang sudah 32 itu malah membuatku merasa stress hanya karena aku masih single.
Bila Tuhan masih memberikan aku kesempatan hidup, pasti ada tujuan yang harus kulakukan. Kenapa aku malah mengisi hidupku hanya sibuk mikirin jodoh?
Dari kejadian itu aku mulai mengubah fokus untuk mencari tujuan hidupku dan tak lagi terlalu pusing mikirin jodoh.
Penderitaan  yang pernah mereka alami telah memberkatiku dengan suatu perspektif  dan kekuatan baru.
Jika saat ini kamu sedang mengalami suatu penderitaan, jangan berpikir itu tak ada gunanya. Bisa jadi orang lain menjadi dikuatkan dan diberkati dengan melihatmu tetap bertahan walau di tengah penderitaan itu.
Jangan menyerah...apapun keadaanmu saat ini. Bisa jadi Tuhan sedang memilih untuk menggunakanmu untuk menolong orang lain dengan cara yang kita tidak pernah tau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H