Mohon tunggu...
Rosda Yanti
Rosda Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tak Perlu Berutang! Inilah 12 Tips Menghemat Biaya Pesta Pernikahan

16 November 2022   21:56 Diperbarui: 16 November 2022   22:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Mempersiapkan pesta pernikahan sering menjadi sumber kegalauan bagi calon pengantin karena ingin menjadikan moment itu berlangsung seindah dan seberkesan mungkin.

Hal yang sering jadi sumber galau adalah dana. Sehingga sering para pasangan itu  berutang demi menggelar pesta yang mewah.

Demikian juga yang aku dan pasangan alami saat mempersiapkan pernikahan. Kami mempunyai anggaran yang terbatas namun kami sepakat untuk tidak berutang.

Bagi kami pesta pernikahan itu hanya awal dari sebuah kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya, dimana akan ada lebih banyak kebutuhan. Jadi kami tak mau habis-habisan hanya untuk biaya pesta pernikahan.

Berikut ini beberapa hal yang kami lakukan untuk mewujudkan pernikahan sederhana namun berkesan dan bagiku sangat membahagiakan. Mungkin bisa jadi masukan buat kamu yang lagi galau dalam mempersiapkan pernikahan.

1. Mengurus Pesta Pernikahan Tanpa Wedding Organizer

Aku dan pasangan mencari info dari berbagai sumber tentang persiapan apa saja yang harus kami lakukan. Kami melakukannya berdua tanpa menggunakan Wedding Organizer.

Selain menghemat biaya, juga memberikan kami pengalaman seru mengurus persiapan pernikahan yang menjadi kepuasan tersendiri.

2. Mengadakan Acara Pemberkatan dan Resepsi di Tempat yang Sama

Kami mengadakan pemberkatan dan resepsi pernikahan di sebuah restoran. Restoran ini menyediakan ruangan khusus yang bisa kami gunakan secara gratis dengan pembelian menu makanan sejumlah tertentu.

Di restoran ini juga terdapat taman-taman yang sudah nampak bagus tanpa dekorasi lagi.

Jadi kami menghemat biaya gedung, dekorasi dan peralatan lain yang sudah disediakan oleh restoran tersebut.

3. Membatasi Tamu Undangan

Daftar tamu yang kami undang terdiri dari keluarga besar mempelai wanita dan pria, kerabat, teman dekat dan tetangga dekat. Kami membatasi jumlah undangan hanya 150 orang.

Orang-orang yang diundang hanya yang kami kenal dekat. Selain menghemat, hal ini penting  untuk membuat hari yang berbahagia itu menjadi lebih berkesan, hangat dan penuh rasa kekeluargaan.

4. Baju Pengantin dan Asesories

Aku memutuskan untuk menyewa saja baju pengantin dan asesorisnya. Sayang banget kalau beli dengan harga mahal hanya untuk dipakai sekali dan akhirnya hanya akan makan tempat di lemari.

5. Seragam Keluarga dan Panitia

Kami membeli bahan seragam hanya untuk ibu dari mempelai wanita dan pria. Selain itu, untuk keluarga lain kami hanya memberikan tema warna yang bisa diikuti bisa juga tidak. Bebas. Demikian juga dengan panitia. Mereka bebas mau pake warna apa saja. Tentu saja hal ini meringankan tanggungan banyak pihak.

6. MUA (Make Up Artist)

Aku mencari beberapa informasi di internet dan membandingkan daftar harga untuk make up Pengantin beberapa MUA yang aku suka lihat hasil riasannya. Aku juga berusaha tawar menawar dan memanfaatkan diskon yang ada.

Aku tidak menggunakan fasilitas retouch karena mempertimbangkan keseluruhan acara pemberkatan dan resepsi hanya sekitar 4 jam. Make up belum akan luntur juga.

Menurut aku, kecantikan seorang wanita itu bukan karena make up, tapi lebih ke inner beauty. Dimana aura kecantikan kita akan terpancar bila hati kita bahagia dan penuh rasa syukur dan kasih. Walaupun make up mahal tapi suasana hati kacau karena mikirin utang, tentu saja aura kecantikan paripurna akan sulit terpancar.

7. Hand Bouquet

Untuk hand bouquet aku tadinya ingin yang bunga hidup seperti orang-orang pada umumnya. Kemudian, mikir lagi, kalo bunga hidup dalam sehari udah akan layu. Paling lama seminggu udah selesai masa berlakunya mana harganya paling murah aja 300 rebuan.

Akhirnya kepikiran untuk beli yang awet yang terbuat dari kulit jagung. Tampaknya unik juga. Lagian bisa buat disimpan sebagai kenang-kenangan. Tapi setelah cek harganya sekitar 400 rebuan juga dan kemudian mikir lagi..penting banget ga sih harus nyimpan itu bunga buat kenang-kenangan? Sepertinya ga penting ya.

Akhirnya aku putuskan untuk sewa bunga dari tempat penyewaan gaun pengantin. 100 rebu udah dapat Hand Bouquet cantik dan bunga buat jas pengantin pria. Alangkah hemat bukan?

8. Undangan dan Souvenir

Saat ini selain undangan fisik, sudah tersedia juga undangan digital. Jadi tinggal kirim via whatsapp aja. Lebih cepat, simple dan praktis dan murah.

Kami hanya cetak sedikit undangan hardcopy untuk beberapa orang tua/undangan yang lumayan dihormati. Selain itu kami menggunakan undangan digital.

Souvenir pernikahan kami pilih yang bermanfaat dan harganya terjangkau.

9. Minta Bantuan Teman

Kami meminta teman-teman untuk ikut berpartisipasi sebagai panitia dalam pesta pernikahan kami.

Bersyukur, mereka dengan senang hati dan antusias mau membantu. Mereka juga senang karena dilibatkan. Beberapa diantaranya membantu di bagian fotografi, MC, dancer, bikin cake, video untuk undangan digital, dll.

Kualitasnya bagus karena mereka adalah orang yang berkompeten di bidangnya.

10. Acara Adat

Aku dan pasangan sepakat untuk tidak melakukan pernikahan dengan acara adat tertentu. Karena kami beda suku, aku Batak dan pasangan Jawa. Untuk mengadakan acara adat biasanya butuh dana yang lebih besar.

Jadi hanya acara pemberkatan oleh pendeta dilanjutkan dengan resepsi.

11. Hiburan

Untuk hiburan di acara resepsi, kami menyediakan daftar lagu untuk diputar. Lagu-lagu yang merupakan lagu favorit aku dan pasangan.

Selain itu kami mempersilahkan bila ada teman-teman yang mau berpartisipasi untuk menyumbang lagu. Jadi tidak perlu menyewa grup band atau penyanyi khusus.

12. Ingat, ini bukan pertunjukan

Ada kalanya dalam mempersiapkan pernikahan aku dan pasangan merasa kurang bila dibandingkan dengan pernikahan yang digelar orang lain.

Tapi kembali lagi, kami fokus pada apa yang benar-benar penting.

Menurut aku yang paling penting dalam pesta pernikahan adalah peresmian hubungan kami menjadi suami istri yang disahkan oleh lembaga resmi agama dan negara. Karena itu segala sesuatunya harus berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Acara resepsi adalah hal kedua. Hanya sebuah ekstra. Suatu acara yang seharusnya tidak terlalu menegangkan. Menurutku ini adalah moment dimana kita mau berbagi sukacita dan kebahagiaan dengan orang-orang tercinta kita, yakni keluarga dan sahabat.

Tak ada keharusan harus serba perfect. Lagian kan tak ada standar tertentu yang harus diikuti. Misal, bisa pake wedding cake, bisa juga tidak, bukan hal yang mutlak perlu. Dan banyak hal-hal yang tidak mutlak dalam urusan resepsi pernikahan.

Yang penting di hari itu kita semua bisa sama-sama berbahagia. Penuh dengan tawa dan sukacita, kehangatan dan kekeluargaan dan rasa bahagia karena melihat orang-orang yang dekat dan aku sayangi bisa hadir disaat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun