Munculnya gangster di Surabaya, menjadi salah satu fenomena permasalahan sosial. Dalam hal ini dapat disebut dengan kenakalan remaja yang terjadi dilingkungan masyarakat, khususnya di Surabaya.Â
Anggota gangster bisa jadi berasal dari kalangan sosial bawah, yang kesehariannya hidup di lingkungan kemiskinan orang tua. Biasanya mereka bosan melihat kehidupan yang miskin, senjang serta tidak adil.
Remaja yang tergabung dalam geng motor tersebut ingin menunjukkan eksistensi diri agar terlihat lebih hebat daripada yang lainnya. Sikap ingin bersaing muncul tidak hanya terjadi antar kelompok, melainkan sesama anggota dalam satu geng. Mereka saling bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling berani, karena orang yang paling berani dan hebat, justru dihormati.
Pada beberapa waktu lalu, salah satu gangster dengan 7 anggota bernama team GukGuk telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak, motif yang dilakukan oleh gangster tersebut disebabkan lantaran mereka ingin menunjukkan eksistensi diri. Walaupun mereka berada dalam tatanan ekonomi sosial bawah, namun mereka ingin menunjukkan bahwa mereka ada di masyarakat.
Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok gangster tersebut, memakai sub kebudayaan menyimpang, dalam bentuk kekerasan. Bentuk kekerasan yang mereka lakukan pada masyarakat sebagai resistensi pada kondisi masyarakat.
Apabila ketidakadilan serta kesenjangan masih terjadi dalam lingkungan masyarakat, maka tawuran antar gangster sulit untuk diberantas. Penangkapan gangster team GukGuk sifatnya hanya sementara saja.Â
Hal tersebut tidak menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan tawuran antar gangster. Untuk mengatasi persoalan tawuran antar gangster ini tidak dapat dilakukan secara cepat atau instan begitu saja, melainkan butuh proses didalamnya.Â
Kesenjangan sosial, ketidakadilan serta ekonomi dalam masyarakat harus diselesaikan terlebih dahulu, agar nantinya tawuran antar gangster pun tidak terjadi lagi.
Cara Mengatasi
Untuk mengatasi maraknya tawuran berupa gangster yang meresahkan sebagian besar masyarakat di kota Surabaya, maka perlu dilakukan upaya -- upaya sebagai berikut:
- Pemerintah kedepannya dapat menyediakan fasilitas pemberdayaan remaja berupa ruang  bagi remaja agar dapat mengekspresikan serta menyalurkan minat diri. Namun tetap masih dalam kontrol dan juga pengawasan dari pihak berwajib. Misalnya saja, dengan menciptakan arena berkreasi secara legal.
- Dibutuhkan kerja sama yang erat antara TNI, Polisi, Masyarakat, Orang Tua serta Stake Holder terkait untuk mengentaskan aksi tawuran gangster di Surabaya. Apabila kerja sama yang baik antara pihak -- pihak tersebut dapat terimplementasikan, maka secara perlahan dapat dipastikan fenomena gangster bisa diminimalisir supaya kedepannya tidak terjadi lagi.
- Orang tua harus lebih tegas dalam melakukan pengawasan pada anak. Apabila tidak ada keperluan yang benar -- benar urgent, maka anak -- anak diminta untuk tetap berada dirumah. Pada intinya sangat dibutuhkan peran orang tua dalam mendampingi anak, terlebih ketika memasuki masa remaja, sehingga anak tidak terjerumus masuk dalam lingkungan pergaulan yang negatif.
- Diperlukan komunikasi secara intens antara orang tua dan anak, sehingga orang tua dapat mengetahui dengan siapa saja anak mereka bergaul. Dalam hal ini, orang tua dapat memberikan edukasi secara halus kepada anak.
- Memberikan penyeluhan terkait pendidikan karakter bagi remaja baik di sekolah maupun dirumah. Peran guru sangat memegang kendali penuh ketika mengajar para siswa di sekolah, tidak hanya mata pelajaran umum saja yang harus di berikan, namun pendidikan karakter juga harus diselipkan bagi siswa. Â Apalagi saat ini sedang gencar -- gencarnya para remaja melakukan tindakan kenalakan remaja, berupa tawuran, hingga kriminalitas (gangster). Tidak hanya memberikan pendidikan karakter disekolah, namun ketika sudah dirumah, maka orang tua juga memiliki kewajiban untuk menanamkan pendidikan karakter bagi anak.
Itulah beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menangkal maraknya aksi kenalakan remaja berupa gangster agar tidak terjadi lagi.