Mohon tunggu...
Rosa Pebrina W
Rosa Pebrina W Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ "Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Topik 2: Aksi Nyata "Konsep Dasar Perspektif Sosiokultural Pendidikan di Indonesia"

9 November 2023   14:16 Diperbarui: 9 November 2023   14:40 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada topik sebelumnya saya telah mempelajari pentingnya konteks sosial, budaya, dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Pada topik kali ini saya mempelajari tentang konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan yaitu tentang Status Sosial Ekonomi (SES) dan Cultural Historical Activity Theory (CHAT) yang memberikan pengaruh terhadap keberagaman peserta didik di dalam kelas.

1. Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Jawab:

Yang saya pikirkan tentang Status Sosial Ekonomi (SES) dan Cultural Historical Activity Theory (CHAT) memberikan pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan karakteristik peserta didik sehingga hal itu juga memberikan pengaruh dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Oleh sebab itu sebagai guru hendaknya mempertimbangkan SES dan CHAT peserta didik dalam merancang pembelajaran sehingga dalam prosesnya keberagaman ini tidak menimbulkan ketidak adilan yang dirasakan oleh peserta didik dan proses pembelajaran memenuhi kebutuhan peserta didik dan memihak kepada mereka.

2. Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Jawab:

Saya mempelajari tentang konsep dasar perspektif sosiokultural dalam pendidikan Indonesia yaitu Status Sosial Ekonomi (SES) dan Cultural Historical Activity Theory (CHAT) yang memiliki pengaruh dalam membentuk dasar sosialisasi kognitif anak melalui interaksi sosial dan interaksi orang dewasa dengan anak.  SES dan CHAT ini menyatakan bahwa latar belakang sosial budaya dan ekonomi memberikan pertumbuhan karakter peserta didik sesuai dengan apa yang dialami di lingkungan sekitar mereka, baik itu yang paling dekat adalah lingkungan keluarga, dimana keluarga adalah tempat pendidikan pertama bagi seorang anak. oleh sebab itu perbedaan pendidikan maupun sosial ekonomi orangtua juga berdampak kepada pembentukan karakter maupun kognitif seorang anak.

3. Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Jawab:

Pada ruang kolaborasi yang saya dan rekan-rekan saya pelajari adalah kami membaca salah satu kisah yang berada di buku berjudul "Melawan Setan Bermata Runcing:Pengalaman Gerakan Pendidikan Sokola". Cerita tersebut mengisahkan tentang bagaimana seorang guru/pengajar dari kota mengubah perspektif warga Rimba  yang menganggap bahwa orang yang baca tulis itu adalah orang jahat yang ingin merebut harta mereka. Dari cerita tersebut saya dan rekan-rekan saya mempelajari bahwa perspektif sosial budaya dan ekonomi dapat mengubah cara pandang sesorang akan sesuatu, dimana pada saat seorang pengajar mulai mencoba mendekati warga rimba dengan mengatakan bahwa baca tulis tersebut sangat bermanfaat bagi mereka, akhirnya warga rimba menerima hal itu dan mencoba belajar baca tulis.

4. Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Jawab:

Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual adalah saya dan rekan-rekan saya saling berdiskusi mengemukakan pendapat yang berbeda beda sehingga mencapai satu pemikiran yang kami tuangkan untuk menyelesaikan tugas kami secara bersama-sama. Selain itu saya dan rekan rekan saya saling belajar bagaimana mempresentasikan hasil yang kami buat sehingga rekan-rekan kami yang mendengarkan dapat memahaminya, selain itu saya dan rekan-rekan saya saling membantu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh rekan-rekan kami yang lain.

5. Elaborasi Pemahaman:

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Konsep dasar perspektif sosiokultural SES dan CHAT yang menyatakan bahwa latarbelakang sosial ekonomi dan budaya memberikan pengaruh terhadap perkembangan sosialisasi kognitif peserta didik melalui interaksi orang dewasa dan anak yang di alami peserta didik saat dirumah bergantung kepada sosial budaya dan ekonomi orangtuanya.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

pemahaman awal saya yang berubah adalah sebelumnya saya menganggap bahwa peserta didik yang tidak memiliki motivasi untuk belajar itu karna mereka hanya malas saja, tetapi setelah mempelajari latarbelakang sosial ekonomi dan budaya pada topik ini saya menjadi paham bahwa ada alasan tersendiri kenapa peserta didik berprilaku seprti itu dan itu dipengaruhi oleh lingkungan peserta didik itu sendiri, yang paling memberikan pengaruh adalah pastinya lingkungan keluarga dengan interaksi peserta didik dengan orangtua mereka.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?  

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah cara pendekatan seperti apa yang harus saya lakukan agar saya mampu memahami segala karakteristik unik yang dimiliki oleh peserta didik agar saya mampu mengendalikan kelas dengan baik dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan diminati oleh peserta didik karena dapat mengakomodasikan peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.

6. Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Jawab:

Menurut saya topik pembahasan kali ini sangat memiliki kaitan dengan mata kuliah lain yang saya pelajari salah satunya adalah pembelajaran berdiferensiasi, dimana mata kuliah tersebut mengajarkan bahwa sebagai seorang pendidik harus mampu menciptakan proses pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan peserta didik. hal ini sesuai bahwa dalam merencanakan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan peserta didik kita sebagai guru harus paham terlebih dahulu dengan karakteristik peserta didik yang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh latar belakang sosial budaya dan ekonomi mereka.

7. Aksi Nyata:

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Jawab:

Manfaat dari mempelajari topik ini adalah saya sebagi guru harus siap mengahadapi peserta didik dengan karakter dan tingkah laku yang berbeda-beda, berusaha memahami mereka dengan baik dan berusaha dekat dengan mereka sehingga peserta didik merasa dekat dan nyaman dengan saya jadi mereka bisa mengikuti pembelajaran saya dengan baik dan menyenangkan.

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Kesiapan saya dalam mengahadapi peserta didik dengan keberagaman mereka adalah 6. Alasannya karena saya belum secara langsung mengimplementasikan konsep yang saya pelajari tentang sosiokultural ini dan juga saya belum mengetahui kondisi peserta didik secara langsung sehingga masih butuh waktu bagi saya untuk mengamati latar belakang peserta didik yang berbeda-beda  dan juga memperoleh ilmu yang lebih lagi tentang sosiokultural yang akan saya pelajari pada topik-topik berikutnya.

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Menambah pengetahuan saya mempelajari konsep-konsep sosiokultural lebih mendalam dengan melaksanakan kegiatan kuliah dan melaksanakan tuga secara optimal sehingga saya mampu mengimplementasikan ilmu yang saya peroleh saat saya menjadi guru professional nantinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun