Mohon tunggu...
Rosa Pebrina W
Rosa Pebrina W Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ "Cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata: Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan (Topik 1)

6 Oktober 2023   13:15 Diperbarui: 6 Oktober 2023   13:24 5700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu'alikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Pada mata kuliah Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan saya mempelajari pentingnya konteks sosial, budaya, dan interaksi dalam proses belajar mengajar. Topik ini sangat penting untuk mengantar saya mengenali terlebih dahulu apa yang diketahui dan diyakini tentang perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, serta bagaimana faktor faktor ini mempengaruhi pendidikan di Indonesia sejak masa penjajahan hingga saat ini.

Berikut hasil refleksi setelah mempelajari topik 1 Perspektif Sosiokultural dalam Pendidikan:

1. Mulai Dari Diri: Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum memulai proses pembelajaran, hal yang saya pikirkan adalah bagaimana ilmu yang di peroleh saat mempelajari perspektif sosiokultural dapat saya terapkan ketika saya berada pada situasi dimana saya menghadapi peserta didik dengan latar belakang, social, budaya yang berbeda-beda.

2. Eksplorasi Konsep: Apa yang Anda pelajari dari konsep yang Anda pelajari dalam topik ini?

Pada topik ini yang saya temukan adalah adanya pengaruh faktor social, budaya, ekonomi dan politik dalam proses pendidikan dari zaman sebelum merdeka hingga saat ini. Dimana sejarah perjalanan pendidikan sebelum kemerdekaan, pendidikan yang diberikan tidak untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia akan tetapi membentuk mereka menjadi seseorang yang dapat di manfaatkan untuk kepentingan pemerintahan Jepang maupun Belanda. Pada masa itu juga, Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan di Indonesia mendirikan sekolah Taman Siswa dengan tujuan ingin memajukan pendidikan di Indonesia hingga saat ini setelah Indonesia Merdeka, walaupun dalam prosesnya pendidikan Indonesia tidak terlepas dari pengaruh faktor social, budaya, ekonomi dan politik

3. Ruang Kolaborasi: Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi?

Pada bagian ini kami di sajikan lima buah video yang kami tonton secara bersama sama. Hal yang saya dan rekan-rekan saya peroleh setelah menonton video tersebut adalah masih adanya ketidakmerataan pendidikan di Indonesia terutama di daerah-daerah terpelosok yang sarana dan prasarana penunjang pendidikan masih minim seperti bangunan sekolah, tenaga pendidik dan lain sebagainya, sehingga ada beberapa daerah anak anak hanya bersekolah sampai tingkat SD saja, dan mereka banyak belajar melalui alam. Akan tetapi, pemerintah daerah maupun kota berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah pelosok melalui dikirimkannya  pengajar muda yang berasal dari kota untuk mentrasfer ilmu baru seperti belajar Bahasa asing dan belajar menggunakan media-media interaktif kepada anak-anak disana, yang memberikan dampak kepada bersemangatnya anak-anak untuk belajar sehingga dapat mengasah bakat mereka dan bersaing dengan anak-anak yang berada di kota.

4. Demonstrasi Kontekstual: Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual adalah saya dan rekan-rekan saya saling berdiskusi mengemukakan pendapat yang berbeda beda sehingga mencapai satu pemikiran yang kami tuangkan untuk menyelesaikan tugas kami secara bersama-sama. Selain itu saya dan rekan rekan saya saling belajar bagaimana mempresentasikan hasil yang kami buat sehingga rekan-rekan kami yang mendengarkan dapat memahaminya, selain itu saya dan rekan-rekan saya saling membantu dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh rekan-rekan kami yang lain.

5. Elaborasi Pemahaman:

  • Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini?

Bahwa pendidikan multikulturalisme menanamkan pentingnya menghargai heterogenitas baik suku, budaya, etnis dan sebagainya. Dengan kata lain bahwa setiap peserta didik itu memiliki latar belakang yang berbeda-beda sehingga dalam proses pembelajaran menekankan pada prinsip kebersamaan saling menghormati, menerima dan menghargai perbedaan

  • Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai ?

Kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lingkungan atau kondisi sosiokultural yang terdapat di Sekolah. Hal ini bertujuan agar guru dapat merancang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kondisi sosiokultural yang ada agar kebutuhan peserta didik selama proses pembelajaran dapat terpenuhi.

  • Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut adalah bagaimana cara menerapkan konsep-konsep dalam perspektif sosiokultural ini dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang dapat mendukung keberagaman peserta didik dalam proses pembelajaran

6. Koneksi Antar Materi: Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain?

Mata Kuliah perspektif sosiokultural ini memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lainnya seperti mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia yaitu Pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu yang di pengaruhi oleh faktor sosial, budaya, ekonomi dan politik, sehingga kita sebagai guru harus menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan latar belakang yang dimiliki oleh peserta didik. Kaitan dengan mata kuliah Pembelajaran berdiferensiasi adalah Pembelajaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan masing-masing peserta didik. Karena setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda dimana hal ini di pengaruhi oleh faktor sosial dan budaya sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dan kaitan dengan mata kuliah Pemahaman Peserta Didik dan Pembelajaran adalah Peserta didik memiliki latar belakang sosial, budaya, ekonomi dan politik yang berbeda[1]beda sehingga guru harus memahami karakter peserta didik dengan baik agar terciptanya pembelajaran yang efektif

7. Aksi Nyata:

  • Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru?

Manfaat saya mempelajari topik ini untuk kesiapan saya menjadi guru adalah Saya sebagai guru harus siap menjadi mediator dalam mengembangkan pengetahuan peserta didik dengan menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik dan juga dalam prosesnya saya harus menyesuaikan dengan keadaan sosial budaya lingkungan belajar peserta didik.

  • Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Kesiapan saya dalam mengahadapi peserta didik dengan keberagaman mereka adalah 7. Alasannya karena saya belum secara langsung mengimplementasikan konsep yang saya pelajari tentang sosiokultural ini dan juga saya belum mengetahui kondisi peserta didik secara langsung sehingga masih butuh waktu bagi saya untuk mengamati latar belakang peserta didik yang berbeda-beda  dan juga memperoleh ilmu yang lebih lagi tentang sosiokultural yang akan saya pelajari pada topik-topik berikutnya.

  • Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Menambah pengetahuan saya mempelajari konsep-konsep sosiokultural lebih mendalam dengan melaksanakan kegiatan kuliah dan melaksanakan tuga secara optimal sehingga saya mampu mengimplementasikan ilmu yang saya peroleh saat saya menjadi guru professional nantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun