Kasus bunuh diri semakin banyak terjadi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Kepolisian RI (Polri), sebanyak 640 kasus bunuh diri terjadi sejak Januari hingga Juli 2023.
Kejadian bunuh diri banyak terjadi di Jawa tengah dengan 241 kasus, 123 kasus terjadi di Jawa Timur kemudian ada 60 kasus yang terjadi dua Bali
Pristiwa bunuh diri dapat terjadi karena beberapa sebab yaitu karena pelaku mengalami masalah dalam kehidupan, misalnya perceraian, kehilangan atau kematian orang dekat atau karena kekerasan psikologis, seperti perundungan (bully), penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA) maupun dilatarbelakangi kekerasan seksual yang dialami pelaku.
Perilaku bunuh diri sangat berkaitan dengan kesehatan mental akibatnya  mengalami depresi
Jika hal ini terus di biarkan akan menimbulkan masalah kesehatan mental dalam skala yang lebih besar dan berbahaya.
Namun masih harus menjadi dorongan bahwa setiap orang perlu penanganan psikolog.
Perilaku bunuh diri yang sangat meningkat dari tahun 2022 yang mana  kebanyakan dari kalangan remaja
Menurut penelitian anak yang mendapatkan tanggung jawab keluarga seperti bisa menghabisakan waktu bersama, keluarga yang selalu menjalin komuniaksi yang positif dan apresiatif akan berbeda dengan anak yang tidak mendapatkan tanggung jawab keluarga ia mungkin cenderung akan lebih tertuturp terhadap keluarganya, dan memendam sendiri masalahnya
Oleh karena itu dia tida memiliki seseorangsebagai dukungan kemudian rasa depresi muncul dan berakhir dengan kesehatan mental yang terganggu
Seseorang yang pada akhirnya melakukan tindakan bunuh diri sebelumnya melakukan beberapa hal seperrti mengeluh, menangis hampir setiap malam, ungkupan ungkapan rasa bersalah.
Disinilah peran kita sebagai orang sekitarnya harus memberikan dukungan memberikan empati dan menyarankan serta  mengajak melakukan hal hal positif.