Mohon tunggu...
Rosaline AgathaCandra
Rosaline AgathaCandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa

Suka baca, sakit-sakitan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Lebih dari Sekedar Istirahat: Bagaimana Tidur yang Cukup Membentuk Kesehatan Mental Anda

1 Desember 2024   02:01 Diperbarui: 1 Desember 2024   07:51 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Bukan sekedar beristirahat setelah hari yang panjang! Sama seperti makan dan minum, tidur adalah salah satu kebutuhan paling dasar kita semua. Tidur merupakan salah satu faktor penting yang harus dilakukan agar kesehatan fisik dan kesehatan mental terjaga.

Tidur adalah keadaan berkurangnya aktivitas mental dan fisik dimana kesadaran berubah dan aktivitas sensorik tertentu terhambat. Saat tidur, terjadi penurunan aktivitas otot dan interaksi dengan lingkungan sekitar.

Walaupun penting, tidak jarang kita menganggap remeh pentingnya tidur, dan mengorbankannya demi kegiatan-kegiatan lainnya seperti mengerjakan tugas, nonton film, man game, dan masih banyak lagi. Padahal, kualitas tidur yang buruk bisa berdampak besar pada kesehatan tubuh dan mental kita!  

1. Tidur Itu Penting!

Tidur adalah waktu ketika tubuh dan otak "mengisi ulang tenaga." Selama tidur, otak kita memproses informasi, memperkuat ingatan, dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Proses inilah yang membantu kita mengatur emosi dan mengurangi tingkat stres, memungkinkan kita untuk menjadi lebih tenang dan sanggup untuk menangani situasi-situasi yang tak terduga.

Penelitian Pilcher dan Huffcutt (1996), diterbitkan dalam Sleep Journal menunjukkan bahwa tidur yang kurang dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif(kemampuan berpikir yang berhubungan dengan kecerdasan seseorang), pengambilan keputusan, dan stabilnya emosi mereka. Penelitian ini juga menemukan bahwa hanya satu malam dengan tidur kurang dari 5 jam dapat menurunkan kinerja kognitif yang signifikan.

Dari penelitian tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa tidur yang cukup dapat meningkatkan kemampuan berpikir, fokus, dan stabilnya emosi. Ketika kita memiliki kualitas tidur yang baik, otak bekerja lebih optimal dalam mengelola tugas dan membuat keputusan. Sebaliknya, kekurangan tidur dapat mengganggu fungsi-fingsi penting tersebut.

Coba ingat bagaimana perasaanmu ketika hanya busa tidur beberapa jam saja? Biasanya, kita menjadi lebih mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan kurang produktif. Kurang tidur memengaruhi daerah otak yang bertanggung jawab atas pengendalian emosi dan kognisi, sehingga kesehatan mental bisa terganggu.

2. Dampak Kurang Tidur pada Kesehatan Mental

Kurang tidur tidak hanya menyebabkan kecapekan pada tubuh fisik kita tetapi juga berdampak serius pada suasana hati dan kesehatan mental. Berikut beberapa risiko utama yang dapat terjadi:

   - Kecemasan dan Depresi: Studi oleh Baglioni et al. (2016), yang dipublikasikan dalam jurnal Sleep Medicine Reviews menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami insomnia kronis atau tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki kemungkinan 2 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami depresi.

   - Penurunan Konsentrasi: Dalam penelitian oleh Lim dan Dinges (2010), diterbitkan dalam Progress in Brain Research ditunjukkanlah bagaimana kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan kognitif seperti penurunan kemampuan perhatian dan pemrosesan informasi hingga 50%, akibat terhambatnya konektivitas otak di  area yang bertanggung jawab atas fungsi tertentu seperti pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Dan ketika diuji dengan tugas-tugas sederhana, mereka yang kurang tidur membutuhkan waktu lebih lama dan membuat lebih banyak kesalahan dibandingkan mereka yang tidur cukup.

   - Gangguan Emosi: Penelitian oleh Van Der Helm et al. (2010), diterbitkan dalam Current Biology, dimana hubungan kurang tidur dengan kontrol emosi dijelaskan. Dengan hasil yang menyatakan bahwa mereka yang tidur kurang dari 5 jam per malam menunjukkan peningkatan aktivitas di amigdala, bagian otak yang memproses emosi negatif seperti kemarahan dan ketakutan. Dan oleh karena itu, mereka menjadi lebih reaktif terhadap situasi yang seharusnya tidak terlalu emosional.

3. Cara Meningkatkan Kualitas Tidur  

Meningkatkan kualitas tidur tidak memerlukan usaha yang besar atau luar biasa, hanya beberapa langkah sederhana yang dapat memberikan dampak signifikan jika dilakukan secara rutin dan konsisten. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tidur:
 
a.) Buatlah Rutinitas Menenangkan Sebelum Tidur   
  - Jangan gunakan gadget seperti HP atau laptop sekitar 1-2 jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang negatur pola tidur.
  - Tetapi kita masih bisa melakukan aktivitas lain seperti membaca buku, mendengarkan musik yang lembut, atau melakukan meditasi ringan untuk menenangkan tubuh yang sedang mempersiapkan diri untuk tidur.

b.) Ciptakanlah Lingkungan Tidur yang Nyaman
   - Kamar sebaiknya berada dalam kondisi yang mendukung tidur, yaitu gelap, sejuk, dan tenang.  

   - Menggunakan kasur, bantal, dan selimut yang lembut dan nyaman untuk meningkatkan kenyamanan saat tidur.  

   - Kalau perlu, gunakan earplug atau masker tidur agar dapat tidur dengan tenang.

c.) Menjaga Pola Tidur Teratur

   - Diusahakan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk pada akhir pekan.  Jika biasanya tidur jam 9, walaupun akhir pekan harus tetap tidur jam 9!

   - Pola tidur yang konsisten membantu tubuh Anda membangun ritme sirkadian(bagian dari jam diri) yang sehat, agar tidur nyenyak di malam hari dan bangun dengan energi penuh menjadi suatu hal yang alami.

d.) Perhatikan Apa yang Kamu Makan Sebelum Tidur

   - Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung zat kafein seperti kopi, teh, atau minuman energi di sore atau malam hari, karena efeknya dapat bertahan hingga berjam-jam.

   - Batasi konsumsi alkohol di malam hari, karena meskipun dapat membuat Anda cepat tertidur, alkohol mengganggu pola tidur dan dapat mengurangi kualitas tidur.  

 

Jika beberapa kebiasaan-kebiasaan ini dilakukan, tubuh dan otakmu tentu akan mendapatkan istirahat yang optimal, sehingga kamu bisa bangun dengan perasaan segar, siap untuk menjalani hari dengan penuh semangat. Kitra juga harus menjaga kesehatan mental dengan lebih baik lagi! Tidur berkualitas adalah investasi untuk hidup sehat dan produktif.

 


4. Kesimpulan: Tidur Sebagai Investasi Kesehatan Mental 

Tidur yang baik dan cukup bukanlah sekadar pelengkap rutinitas harian, melainkan kebutuhan mendasar yang harus menjadi prioritas kita semua. Tidur yang berkualitas menjadi peran [enting dalam menjaga kesehatan mental dan meningkatkan produktivitas.

Ingat! Tidur itu bukan suatu hal yang dapat diremehkan karena tidur merupakan slh satu bentuk investasi terbaik yang dapat kamu lakukan untuk tubuh dan pikiranmu di masa depan. Dengan tidur yang baik, kamu tidak hanya mengisi ulang energi, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan kesaharian dengan lebih sehat dan bahagia.

 

Mari jadikan tidur yang cukup sebagai bagian penting dari gaya hidup sehat. Fokus pada kualitas tidur, bukan hanya kuantitas. Dengan tidur yang lebih teratur dan berkualitas, kita semua akan merasakan manfaatnya. Baik secara fisik, mental, maupun emosional.

"Tidur yang baik adalah kunci kehidup yang lebih baik!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun