Mohon tunggu...
Rosalinda Syafira
Rosalinda Syafira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kenali dan Cegah Resistensi Antibiotik Melalui Poster di Institusi Pendidikan

17 Maret 2023   11:16 Diperbarui: 17 Maret 2023   11:29 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan. Namun, masih ada masyarakat yang belum menyadari arti pentingnya kesehatan, sehingga perlu dilakukan suatu upaya agar seseorang peduli dengan kesehatannya, misalnya dengan mengadakan promosi kesehatan. Namun apakah kalian sudah mengetahui apa itu Promosi Kesehatan?
Promosi kesehatan adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengendalikan faktor-faktor penentu kesehatan dan meningkatkan kesehatannya (WHO, 1986). Sedangkan menurut Kemenkes RI (2005), promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran diri, oleh, untuk, dan bersama masyarakat sehingga mampu menolong dirinya sendiri dan mengembangkan kegiatan bersumber daya masyarakat sesuai budaya setempat dan didukung dengan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Promosi kesehatan tidak terlepas dari media, dikarenakan media merupakan suatu alat bantu untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Adanya media, berita tentang informasi yang diberikan oleh petugas promkes mengenai informasi kesehatan pun dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat. Jika media mampu menyajikan informasi kesehatan yang sesuai dengan tingkat sasaran maka media promkes dapat dikatakan baik, sehingga sasaran yang dituju mau dan mampu mengubah perilakunya sesuai dengan isi pesan yang disampaikan.

        Ada dua jenis media promosi kesehatan. Pertama, media cetak yang terdiri dari booklet, leaflet, flyer, flipchart, rubrik, poster, foto. Kedua, media elektronik terdiri dari televisi, radio, handphone, video, slide, film, LED. Jenis media promosi kesehatan yang akan digunakan harus sesuai dengan sasaran promosi kesehatan. Dalam hasil Observasi kelompok, sasaran kelompok kami adalah SMPN 4 Malang. Oleh karena itu media yang sesuai salah satunya adalah Poster. Menurut Sri Anitah (2008), poster merupakan suatu gambar yang mengkombinasikan berbagai unsur visual, contohnya kata-kata, garis, dan gambar dengan tujuan untuk menarik perhatian serta mengkomunikasikan pesan secara singkat.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Terlihat pada gambar diatas merupakan media promosi kesehatan berupa poster yang terdapat di SMP N 4 Malang. Media poster ini berisikan tentang pengertian antibiotik, pengertian resistensi antibiotik, penyebab resistensi antibiotik, dan cara agar tidak terjadi resistensi terhadap antibiotik. Media promosi kesehatan poster tersebut memiliki ukuran 80 cm 150 cm yang ditempel disebuah papan dan terdapat bingkai sehingga poster terkesan lebih menarik. Pemasangan poster ini terletak dalam kawasan pos satpam. Dengan adanya poster tersebut, respon dari seluruh warga SMP N 4 Malang dapat mengetahui bahwa antibiotik bisa resistensi sehingga warga SMP N 4 Malang tidak lagi asal-asalan dalam mengkonsumsi antibiotik.

      Dari hasil uraian di atas terdapat kelebihan dari media promosi kesehatan berupa poster yang diterapkan di SMP N 4 Malang diantaranya dapat mempercepat dan mempermudah pemahaman terkait pesan yang disampaikan, memiliki bentuk sederhana dan mudah ditempatkan dimana saja, biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah untuk membuat poster, lebih menarik karena memiliki warna yang beragam yang disertai dengan ilustrasi gambar sehingga dapat menarik perhatian dari warga SMP N 4 Malang. Selain itu pembahasan dari poster terkait resistensi antibiotik yang ada di SMP N 4 Malang sangat lengkap sehingga informasi yang didapat tidak setengah-setengah mengenai resistensi antibiotik. Namun, dibalik kelebihan itu terdapat beberapa kekurangan, yaitu font tulisan yang digunakan pada poster resistensi antibiotik kurang menarik dan terkesan membosankan. Penggunaan ilustrasi gambar yang kurang menarik untuk anak sekolahan, serta penempatan poster yang berada di dalam kawasan pos satpam dan sedikit tersembunyi bukan pada tempat lalu lalang warga SMP N  4 Malang sehingga tidak semua warga SMP N 4 Malang mengetahui adanya poster tersebut. Adanya evaluasi tentang kelebihan dan kekurangan ini diharapkan dapat sebagai langkah mengatasi resistensi antibiotik, karena resistensi dianggap silent pandemic dan menurut Kemenkes resistensi antibiotik di Indonesia terus meningkat. Kelebihan dari media promosi yang sudah ada tentunya harus semakin dikembangkan dan ditingkatkan, serta meminimalisirkan kekurangan pada media promosi kesehatan, supaya pesan yang ingin disampaikan sampai kepada sasaran.

     Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa poster dapat menjadi alat untuk melakukan promosi kesehatan. Poster yang diobservasi memiliki kelebihan serta kekurangan dari isi dan peletakan yang sedikit kurang tepat. Kelebihan yang terdapat dalam poster haruslah semakin ditingkatkan dan dikembangkan serta harus dapat meminimalisir adanya kekurangan pada pembuatan media promosi kesehatan agar pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada sasaran yang dituju. Adanya media promosi kesehatan berupa poster tersebut, diharapkan para warga SMP N 4 Malang yang membaca poster tersebut dapat lebih mengerti tentang apa itu resistensi antibiotik. Sehingga dengan warga SMP N 4 Malang mengerti mengenai resistensi antibiotik melalui poster resistensi antibiotik tidak menambah angka resistensi antibiotik di Indonesia. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait isi poster, sebaiknya isi dari poster tidak hanya disampaikan secara tertulis, namun harus dijelaskan secara lisan oleh guru di sekolah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun