Mohon tunggu...
Rosalina Berliana Permata S
Rosalina Berliana Permata S Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Mahasiswa KKN UNTAG Sulap Ampas Tempe Jadi Pakan Lele : Inovasi UMKM Setia Tempe RW 02 Medokan Semampir Surabaya

22 Desember 2024   17:10 Diperbarui: 22 Desember 2024   17:10 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengeringan Limbah Ampas  Tempe

Pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai guna semakin relevan dalam menjawab tantangan keberlanjutan di berbagai sektor. Salah satu contoh nyata datang dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kelompok NR 02 / Sub-Kelompok 08 yang bekerja sama dengan UMKM Setia Tempe di RW 02 Medokan Semampir. Melalui inovasi mereka, ampas tempe yang sebelumnya hanya menjadi limbah kini diolah menjadi pakan ikan lele berkualitas. 

UMKM Setia Tempe merupakan produsen tempe yang aktif mendukung perekonomian lokal di Medokan Semampir. Namun, produksi tempe menyisakan limbah berupa ampas yang sering kali hanya dibuang begitu saja. Melihat potensi besar dari ampas tempe, mahasiswa KKN Untag berinisiatif untuk memberikan solusi inovatif dengan mengolah limbah tersebut menjadi pakan ikan lele. 

Prosesnya cukup sederhana namun berdampak besar. Ampas tempe dikeringkan, dicampur dengan bahan tambahan bergizi seperti dedak dan tepung ikan, lalu dipadatkan menjadi pelet pakan lele. Pakan hasil olahan ini memiliki kandungan protein tinggi yang sesuai dengan kebutuhan ikan lele, menjadikannya alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan pakan komersial.  Inovasi ini memberikan dampak signifikan bagi masyarakat RW 02. Para peternak lele dapat mengurangi biaya produksi karena tidak lagi bergantung sepenuhnya pada pakan pabrik.

Pengeringan Limbah Ampas  Tempe
Pengeringan Limbah Ampas  Tempe

Melalui program ini, mahasiswa KKN Untag tidak hanya membawa ilmu pengetahuan ke masyarakat, tetapi juga menanamkan semangat inovasi dan keingintahuan. Harapannya, langkah ini dapat menjadi model bagi daerah lain yang ingin mengatasi tantangan serupa dan menciptakan manfaat yang lebih luas bagi lingkungan dan ekonomi lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun