Mohon tunggu...
Rosalina SS Son
Rosalina SS Son Mohon Tunggu... Administrasi - Institut Pendiidkan SoE

Saya ada seorang dosen di Institut Pendidikan Soe yang berada pada kabuapten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Basic Ilmu saya adalah Biologi, saya mengajar di Program stdudi Pendidikan Biologi, selain mengajar saya juga mendapatkan tugas tambahan sebagai sekretaris pada UPT Beasiswa yang mengatur tentang penerimaan beasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Etnopedagogi dalam Kesenian

15 Oktober 2024   16:14 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:17 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya. Setiap daerah memiliki tradisi seni yang khas, mulai dari tari, music, seni rupa hngga teater. Ditengah globalisasi dan modernisasi, budaya lokal menghadapi tantang uantuk tetap bertahan. Salah satu cara untk melestarikan budaya tersebut adalah melalui Pendidikan khususnya pendekatan pedagogi.

Kurikulum Pendidikan di Indonesia meskipun telah mengalami beberapa kali perubahan, pembelajaran diharapkan dapat memuat konten etnopedagogi dimana kegiatan pembelajaran diharuskan menekankan kearifan lokal peserta didik. Kearifan lokal menurut Zulkarnain dan Febriamsyah (2008) merupak prinsip prinsip dan cara cara tertentu yang dianut, dipahami, dan diaplikasikan oleh masyarakat lokal dalam berinteraksi dan berinterelasi dengan ingkungannya dan ditranformasikan dalam bentuk sistem nilai dan norma adat. Tilaar (2015) menjelskan bahwa kearifan lokal mempunuai nilai pedagogis untuk mengatur tingkah laku yang bermanfaat bagi kepentingan bersama masyarakat.

Pembelajaran yang berorentasi etnopedagogi sangat penting diterapkan mengingat Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai susku bangsa dan etnis yang memiliki budaya yang berbeda beda. Jika pembelajaran berorinetasi etnopedagogi tidak diterapkan sejak dini, maka masa yang akan datan globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat akan mengeser kearifan lokal dalam masyarakat. Pergeseran ini terjadi karena tidak adanya Batasan yang jelas antara budaya lokal dan budaya asing. Kondisi ini jelas akan menunjukkan bahwa Pendidikan di Indonesia perlu menerapkan pembelajaran yang berorentasi pada keraifan lokal. Sularso (2016) menyebutkan bahwa proses Pendidikan dengan m enjadikan keraifan lokal penting untk direalisasikan sebab kearifan lokal sudah mulai terabaikan yang terlihatt dari perilaku kehidupan sehari hari yang tidak mewujudkan nilai nilai lokal.

Etnopedagogi adalah pendekatan Pendidikan yang mengintgrasikan nilai nilai budaya lokal kedalam proses pembelajaran. Dalam konteks kesenian etnopedagogi bertujuan untuk memperkenalkan seni tradisional kepada generasi muda sambil menanamkan nilai nilai sosial, moral, dan budaya yang terkandung di dalamnya. Melalui etnopedagogi, peserta didik tidak hanya mempelajari ketrampilan seni, tetapi juga memahami konteks budaya dan dan filosofi yang melandasinya.

Menurut Surya (2011:4) etnopedagogi didefenisikan sebagai model pembelajaran lintas-budaya. Dimana pendidik mampu mengajar di setiap  budaya setempat yang mungkin berbeda. Peserta didik adalah pembelajar lintas budaya. Hal ini diartikan bahwa untuk memberikan pemahaman baru harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya yang berlaku di lingkungan setempat. Nilai-nilai pendidikan melalui pendekatan etnopedagogi, melihat pengetahuan lokal sebagai sumber inovasi dan keterampilan yang dapat diberdayakan. Etnopedagogi terkait erat dengan pendidikan multikulutral memuat perangkat kepercayaan yang mamandang penting kearifan lokal dan keberagaman yang dimiliki komunitas etnis untuk membentuk gaya hidup, pengalaman sosial, identitas pribadi, dan kelomok sosial maupun negara.

Permasalahan yang masih muncul, penyelenggara pembelajaran berorentasi pada kearifan lokal belum berjalan secara optimal. Ridwan (2014) menjelaskan bahwa selama ini Pendidikan dan nilai kearifan lokal belum sepenuhnya melebur menjadi kekuatan baru yang ditangguh di tubuh pendidikna Indonesia.
RUMUSAN MASALAH
1.Bagaiamana penerapan etnopedagogi dalam pembelajaran kesenian di sekolah?
2.Apa manfaat etnopedagogi dalam pembelajaran seni tradisional bagi peserta didik?
3.Apa saja tantangan yang dihadapi dalam penerapan etnopedagogi dalam kesenian?

TUJUAN
1.Mengidentifikasi strategi penerapan etnopedagogi dalam pemebalajarn kesenian
2.Menganalisis manfaat penerapan etnopedagogi dalam kesenian bagi peserta didik
3.Mengakaji tantangan yang dihadapi dalam implementasi etnopedagogi dibidang seni

PEMBAHASAN
1.Pengertian Etnopedagogi
Etnopedagogi berasal dar kata "etno" yang berarti etnis atau budaya, dan "pedagogi" yang berarti Pendidikan. Hufad (2017) menyatakan bahwa etnopedagogi merupakan pendekatan Pendidikan yang memanfaatkan budaya lokal sebagai landasan dalam proses pembelajaran, dengan tujuan memperkuat identitas budaya peserta didik dan menanamkan nilai nilai moral yang terkandung didalam budaya tersebut
2.Kesenian sebagai media pembelajaran budaya
Kesenian tradisional seperti tari, music, seni rupa dan teater merupakan cerminan budaya lokal yang kaya dengan nilai nilai. Kehidupan. Mustafa (2018) menyatakan bahwa seni adalah salah setu bentuk ekspresi budaya yang efektif untuk mengajarkan nilai nilai moral, sosial, dan spiritual kepada peserta didik.
3.Penerapan etnopedagogi dalam pembelajaran kesenian
Etnopedagogi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan nilai-nilai sosial seperti kerja sama dan persatuan di antara mereka (Lestari & Bahri, 2021). Wujud implementasi etnope- dagogi salah satunya dengan mengkaji simbol kesenian suatu masyarakat yang diyakini memiliki nilai luhur dan bukan sekadar simbol. Arti atau makna dari suatu simbol pada suatu kesenian atau tradisi digunakan peserta didik sebagai pedoman kehidupan sehari-hari (Fakhiroh, Suprijono, & Jacky, 2020). Pada tahap awal, guru menyajikan suatu kesenian berupa tarian atau musik yang terintegrasi dengan muatan pembelajaran pada kurikulum. Guru kemudian meminta peserta didik untuk mencari tahu nilai yang ada pada karya seni tersebut. Nilai sosial yang ada pada karya seni tersebut adalah bagian dari nilai karakter.

Suwarno (2016) menyatakan bahwa bentuk kesenian yang dapat dijarkan melalui etnopedagogi adalah tari tradisional, penggunaan alat music tradisional, seni rupa tradisional dan terater tradisinal. dalam pembelajaran peserta didik diajak unutk memahami makna dibalik gerakan, kostum dan alat music ersebut.  Penerapan etnopedagogi dalam kesenian melibatkan inegritas seni tradisional seperti tari daerah, music tradisional, dan seni rupa lokal ke dalam kurikulum dan para pendidik juga menjelaskan filosofi yang terkandung dalam setiap karya seni yang di pelajari. Contohnya, disalah satu sekolah di Kabupaten Timor Tengah Selatan para peserta didik diajarakan tarian tradisional sepertii Bonet, Likurai dan tari Okomama. Selain mempelajari gerakan tarian, peserta didik juga diberikan pemaham tentang makna dari tarian tersebut dalam konteks sejarah dan budaya Timor.
Tari Bonet atau Bonet adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari kabupaten Timor tengah Selatan Provinsi  (NTT). Tarian ini dianggap sebagai tarian masyarakat pulau Timor yang paling tua. Bonet ini melambangkan semangat serta kebersamaan. Tarian ini dilakukan oleh banyak orang, sekitar 20 orang. Mereka sambil berpegangan tangan membentuk lingkaran dan mengikuti syair dalam bahasa Dawan atau bahasa lokal masyarakat NTT. Setelah beberapa kali mengucapkan syair, mereka menggerakkan kaki ke depan, belakang, kiri, dan kanan lalu berputar sambil terus bernyanyi. Terkadang ada orang yang kemudian bergabung untuk ikut menari,tapi hal itu tidak mengubah irama tariannya. Tanpa iringan musik, mereka berpegangan tangan sambil menari dan menyanyi. Keriangan dalam tarian bonet inilah yang menunjukkan semangat masyarakat di sana. Setiap daerah kabupaten di NTT memiliki kekhasan masing-masing, termasuk jenis tarian adat atau daerahnya. Walaupun memiliki nama yang berbeda, sejumlah tarian adat itu memiliki kesamaan dalam makna. Tarian bonet adalah tarian persatuan


4.Manfaat penerapan etnopedagogi bagi peserta didik
Suryadi (2020) menyatakakan bahwa pembelajaran seni berbasis etnopedagogi memiliki beberapa manfaat diantaranya pelestarian budaya, dimana melalui etnopedagogi seni tradisinal dapat dilestarikan dan bisa diperkenalkan kepeda generasi muda. Dengan adanya pembelajarn seni berbasis etnopedagogi dapat membantu peserta didik untuk bisa mengembangkan karakter, seperti kedisiplinan, kerja keras dan rasa saling menghormati, selain itu dengan adanya pembelajaran seni berbasis etnopedagogi dapat meningkatkan kretivitas peserta didik, dimana para peserta didik dapat memadukan elemen seni tradisional dengan seni modern, yang menghasilkan karya yang kreatif namun tetap menghormati nilai nilai budaya lokal. Pembelajaran seni berbasis etnopedagogi tidak hanya menigkatkan ketrampilan seni peserta didik, tetap juga dapat membantu peserta didik agar bisa mengembankan rasa cinta terhadap budaya lokal dan merasa bangga dengan warisan dari budaya mereka masing masing

5.Tantangan dalam penerapan etnopedagogi
Beberapa tantangan yang ditemukan dalam penerapan pendekatakn etnopedagogi pada proses pembelajaran adalah kurangnya ketersedaian guru ahli dalam penerapan etnopedagogi pada saat proses pembelajaran, selain itu ketersedian sumber daya disekolah yang tidak memilik alat dan bahan yang cukup untuk mendukung pembelajaran berbasis seni dan tidak semua peserta didik tertarik dengan kesenian tradisinal, sehingga diperlukan pendekatan yang kreatif agar dapat menarik minat peserta didik dalam mempelajari kesenian tradisional.

PENUTUP
KESIMPULAN
Etnopedagogi dalam kesenian merpakan pendekatan Pendidikan yang efektif untuk melestarikan budaya lokal dan membentuk karakter peserta didik. Melalui pembelajaran seni tradisional, peserta didik tidak hanya mempelajari seni, tetapi juga memahami nilai nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
SARAN
1.Sekolah perlu menyediakan sumber daya untuk mendukung pembelajaran seni tradisonal
2.Pelatihan bagi guru seni perlu ditingkatkan agar mereka lebih siap dalam mengajarkan seni tradisional
3.Pemerintah perlu mendukung program etnopedagogi melalui kebijakan yang mendorong pelestarian budaya lokal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun