Mohon tunggu...
Rosalia Tri Wulandari
Rosalia Tri Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Berproses dengan cara dan tujuan yang pasti

Mahasiswi Ilmu Komunikasi angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekayaan Budaya dengan Penggunaan Batik, Why Not?

7 Maret 2022   11:07 Diperbarui: 7 Maret 2022   11:14 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Batik merupakan ciri khas atau kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, dikenal pada kerajaan ke-XVIII dan menciptakan batik tulis hingga batik cap. 

Menurut Hamzuri (1985), batik merupakan suatu cara untuk memberi hiasan pada kain dengan cara menutupi bagian-bagian tertentu dengan menggunakan perintang. Banyak produk yang dihasilkan sekarang, pastinya mengandung unsur batik dengan beragam motif dan juga gambar yang ada seperti produk sepatu, baju dan juga lainnya. 

Menggunakan unsur batik pastinya menciptakan kesan mahal bagi penggunanya bahkan banyak juga produk yang dihasilkan limited edition, dengan motif batik yang hanya dimiliki oleh satu produk tersebut. 

Tidak menutup kemungkinan juga batik bisa dikenal oleh mancanegara bahkan banyak dari mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut dengan mempelajari baik dari cara membuatnya hingga memproduksi suatu produk dengan ciri khas batik tertentu.

Kemunculan awal batik bermula dari pakaian yang digunakan oleh keraton ataupun kerajaan-kerajaan dalam kegiatan sehari-hari mereka. Namun seiring berkembangnya zaman, batik dapat digunakan oleh siapa pun bahkan dari kalangan manapun. Saya pribadi sebagai generasi muda saat ini sangat menyukai semua produk yang berunsur batik, karena motif dan model yang ada sangat menarik dan terkesan sangat kaya akan budaya. 

Terkesan lama dan kuno, batik terkadang hanya digunakan dalam acara - acara formal dan tidak bisa dimodifikasi, namun sekarang sudah banyak produk batik yang dihasilkan dan dapat digunakan dalam acara apapun. Maka dengan perkembangan batik bisa meningkatkan keinginan saya pribadi untuk lebih sering menggunakan produk bermotif batik dan dapat memperlihatkan budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Setiap daerah yang berada di Indonesia semuanya memiliki produk khas daerah mereka sendiri. Hal tersebut meningkatkan perkembangan batik agar semakin dikenal oleh semua orang dan juga oleh mancanegara.

Terlihat juga dalam penelitian yang dibuat oleh A. Hakke (1998) yang berjudul "THE ROLE OF SYMMETRY IN JAVANESE BATIK PATTERNS" dimana menjelaskan mengenai bentuk, warna dan ukuran yang dimiliki oleh setiap motif batik pastinya memiliki arti yang berbeda dan adanya keunikan yang juga kaya akan budayanya sendiri. 

Penelitian tersebut sangat menjabarkan mengenai proses pembuatan dan juga makna dari setiap motif batik yang ada, dan hal tersebut benar adanya karena dengan keragaman dan kekayaan dari setiap motif batik yang berbeda-beda juga akan meningkatkan peminat untuk mengetahui lebih lanjut dan menunjukkan bahwa budaya Indonesia sangat kaya dengan ciri khas budayanya.

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Tao Hua , Qingsheng Xie a , Qingni Yuan a,*, Jian Lv a , Qiaoqiao Xiong b (2020) dengan judul "Design of ethnic patterns based on shape grammar and artificial neural network" yang menjelaskan juga mengenai struktur dan bentuk yang dihasilkan oleh suatu pola batik. 

Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa setiap peminat batik tidak selalu memperhatikan segala arti dan makna yang diciptakan dari suatu motif batik yang ada dengan kata lain tidak sepenuhnya mereka mempertimbangkan dalam parameterisasi dan desain dari motif batik. 

Terkadang mereka hanya memperhatikan desain yang dihasilkan dan dari segi kualitas produk tersebut, maka penelitian tersebut mengupayakan suatu gerakan untuk mengedepankan metode desain generatif mengenai pola batik yang berdasarkan tata bahasa bentuk dan juga jaringan saraf tiruan.

Penjabaran kedua penelitian tersebut dijelaskan dalam teori culture studies yang menjabarkan mengenai mengeksplorasi kebudayaan sebagai praktik pemaknaan dalam konteks kekuatan sosial, dengan menjabarkan bahwa kebudayaan yang kita miliki yaitu batik dapat menjalin suatu kekuatan sosial dengan menyebarkannya dan juga mengenalkannya kepada orang lain.

Mengetahui lebih dalam apa yang kita gunakan bukanlah suatu hal yang sulit, dengan kita mengetahuinya dan mempelajarinya lebih lanjut maka kita secara pribadi menjadi memahami budaya kita sendiri dan juga bagaimana kekayaan budaya yang kita miliki dapat tertuang kepada penikmatnya ataupun penggunanya. Teknik pembuatan batik yang berbeda-beda pun akan menghasilkan tekstur dan hasil yang juga berbeda, terdapat 3 teknik yaitu batik tulis, batik cap dan batik lukis. T

eknik yang berbeda tersebut menghasilkan suatu ketertarikan yang juga semakin besar, maka kita di generasi sekarang harus melestarikan kebudayaan batik ini dengan menggunakan produk yang berdasarkan batik dan mengenalkan kepada orang lain bahwa Indonesia kaya akan keberagaman budayanya.

Daftar Pustaka :

Hamzuri. 1985. Batik Klasik (Classical Batik). Jakarta: Djambatan.

Haake. A. (1989). The role of symmetry in javanese batik patterns. Computers Math. Applic, 17(4-6), 815-826.

Monica. C. L. (2014). Penerapan cultural studies dan aliran filsafat dalam desain komunikasi visual. Humaniora, 5(2),1295.

Rumah Belajar. (n.d). BATIK - Peta Budaya. Diakses 7 Maret 2022, dari https://www.google.com/search?q=batik&oq=batik&aqs=chrome..69i57j46i199i433i465i512j0i433i512l3j0i512j0i433i512l3j46i175i199i512.980j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Singgih, A. P. (2016). Karakteristik motif batik kendal interpretasi dari wilayah dan letak geografis. Jurnal Imajinasi, 10(1),52-53.

Tao Hua , Qingsheng Xie a , Qingni Yuan a,*, Jian Lv a  & Qiaoqiao Xiong b . (2021). Design of ethnic patterns based on shape grammar and artificial neural network. Alexanderia Engineering Journal, 60, 1601-1625.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun