Nganjuk, 28 Agustus 2021 - Pandemi COVID-19 sudah menyerang Indonesia sudah menyerang sejak bulan Maret 2020 dan belum berhenti sampai dengan sekarang. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indoneisa untuk memutuskan rantai virus COVID 19, mulai dari membatasi ruang gerak masyarakat yaitu melarang untuk berkumpul.Â
Di awal pandemi banyak sekolah yang tutup, namun ada juga sekolah yang melakukan sistem blanded yang mana selama 3 hari masuk untuk mengambil keperluan tugas kemudian dikerjakan di rumah dan ada juga sekolah yang melakukan kegiatan pembelajaran full online. Ketersediaan media utama pembelajaran online menjadi kebutuhan siswa. Dan juga kesiapan orang tua untuk mendampingi anak juga menjadi syarat sebagai ganti guru yang ada di sekolah selain peran orang tua mencari nafkah untuk keluarga.
Namun, dalam pelaksanaan pembelajaran online tidak berjalan dengan maksimal, berbagai permasalahan di hadapi oleh orang tua salah satunya terkait pendampingan pembelajaran secara daring. Disini orang tua dituntut untuk memiliki pengetahuan lebih terkait dengan pemahaman materi menggantikan peran guru selama pembelajaran daring di rumah "Saya juga tidak dapat memantau anak belajar secara terus-menerus mbak karena saya juga harus bekerja dan dulu ketika saya sekolah tidak ada materi yang seperti ini. Jadi saya tidak paham mengajarkan materi tersebut terhadap anak saya." ujar ibu Sulis salah satu dari orang tua sasaran, Rabu (11/08).Â
Hal tersebut juga berdampak pada pemahaman siswa dalam menangkap materi yang di ajarkan. Dalam pembelajaran daring ini, para siswa dituntut untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan tenologi digital. Namun fakta dilapangan, para siswa hanya mengerjakan tugas dengan menyalin jawaban dari google saja. Hal tersebut juga dilakukan oleh beberapa siswa yang ada di Desa Wengkal. Sehingga berdampak pada daya serap materi para siswa kurang maksimal. Melalui program KKN Back to Village Batch 3 Universitas Jember, saya Rosalia Nurul Khamida mengajak para siswa untuk untuk meningkatkan pemahaman pengetahuan materi melalui apliaksi game belajar yaitu Cerdas Cermat.
Aplikasi cerdas cermat merupakan aplikasi game pembelajaran yang dapat digunakan oleh pengguna android atau ios. Konsep dari aplikasi ini berfokus pada pembelajaran yang dimuat dalam soal-soal dari setiap mata pelajaran dan kelas dalam bentuk game yang dapat menarik perhatian anak-anak.Â
Aplikasi ini sangat mudah digunakan cukup dengan mendownload di play store atau apss store. Beberapa tahapan dalam penggunaan atau pengoperasian aplikasi anatara lain yang pertama yaitu klik mulai kemudian pilih mata pelajaran dan kelas maka permainan sudah bisa dimulai. "Ohh gampang dan seru sekali ya mbak" ujar Ridho salah satu siswa yang menjadi sasaran, Jumat (20/08). Selain itu respon dari orang tua siswa juga mendukung terhadap program tersebut. "Kalau permainan game ini boleh dimainkan terus menerus jangan game yang lain" ujar ibu Sulis.
Jadi kegiatan pelatiah kali ini memberikan edukasi terhadap orang tua dan siswa untuk memanfaatkan teknologi digital. Yang mana teknologi digital digunakan untuk meningkatkan pemahaman materi para siswa. Karena di Era Pandemi seperti ini para siswa dituntut untuk belajar secara mandiri. Oleh karena itu pemanfaatan aplikasi digital secara maksimal dapat membantu peningkatan pemahaman siswa. Melalui program kerja KKN BTV 3 UNEJ Kelompok 59 dengan bimbingan Yusuf Adiwibowo, S.E., LL.M dapat membantu permasalahan pembelajaran siswa yang ada di Desa Wengkal, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H