Mohon tunggu...
Rosalia Agustini
Rosalia Agustini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang lebih suka ngefangirling daripada belajar:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UPI: Pemberdayaan UMKM Budidaya Cacing Menggunakan Media Sosial guna Meningkatkan Pemasaran

21 Agustus 2022   00:45 Diperbarui: 21 Agustus 2022   01:12 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) telah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik selama kurang lebih dari satu bulan lama nya terhitung dari tanggal 10 Juli hingga tanggal 10 Agustus. Program KKN Tematik ini berbasis Sustainable Development Goals (SDG's) yang merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan. 

Mahasiswa UPI yang mengikuti program ini terbagi menjadi 149 kelompok besar dengan setiap kelompok beranggotakan kurang lebih sekitar 30 Mahasiswa. setiap kelompok memiliki tema masing-masing yang bertemakan SDG's. Adapun Kelompok KKN Tematik UPI kelompok 76 yang beranggotakan 29 Mahasiswa yang diberikan tema berupa " Desa Infratruktur dan Inovasi".

kelompok 76 melaksanakan KKN di RW 10 Kampung Batu Loceng Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang. Dalam pelaksanaan KKN Tematik ini, kelompok 76 membuat program kerja yang sesuai dengan tema serta dengan kebutuhan desa setempat.

Salah satu program kerja yang kami jalani ialah pemberdayaan UMKM di daerah setempat. Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk memberikan kontribusi dalam pengembangan UMKM masyarakat setempat serta mengoptimalkan pemasaran dengan penggunaan media sosial.

Kurangnya daya saing menjadi suatu permasalahan dalam pemasaran untuk memulai suatu usaha, maka dari itu kami membatu UMKM setempat terkhusus nya kepada UMKM budidaya cacing dalam memperkenalkan media sosial sebagai wadah pemasaran yang efektif untuk memasarkan produknya di ranah yang lebih luas. Banyak sekali orang yang beranggapan bahwa cacing merupakan hewan yang menjijikan. Namun siapa sangka bahwa dari hewan cacing sendiri bisa mendatangkan sebuah keuntungan yang besar. Permintaan kebutuhan cacing tanah di Indonesia sendiri lumayan tinggi. Hal ini dikarenakan hewan tersebut dibutuhkan dalam banyak hal. 

Cacing yang digunakan oleh UMKM setempat ialah Cacing Lumbricus Rubellus yang merupakan jenis cacing tanah yang memiliki ciri fisik berwarna merah bata dengan bentuk tubuh seperti karet gelang. Cacing Lumbricus ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan, dan dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit seperti tifus, diare, dan obat penyembuhan luka. Budidaya cacing ini juga tergolong mudah, karena tidak memerlukan perawatan khusus seperti ternak pada umumnya.

Ilmu pemasaran dalam sebuah bisnis sangatlah penting. Bisnis apapun itu tentu akan membutuhkan yang namanya ilmu pemasaran. Tak terkecuali dengan usaha budidaya cacing. Tentu cara pemasaran cacing  juga sangat diperlukan untuk kelangsungan bisnis terebut. untuk langkah pertama kami selaku mahasiswa mencari tahu terlebih dahulu sosial media apa saja yang di kuasai oleh para pelaku usaha, lalu kami membuat kan sebuah modul serta sosialisasi kepada pelaku usaha untuk mengajarkan bagaimana membuat sebuah konten, atau caption yang dapat menarik konsumen. kami juga memberikan beberapa arahan kepada pelaku usaha untuk mengikuti setiap komunitas yang berada di sosial media tersebut untuk mempermudah pelaku usaha untuk mendapatkan informasi mengenai buyer online yang akan menjadi calon pembeli di budidaya cacing tersebut.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun