Sungguh, pada hari itu Deni sudah berhenti berbohong dan tidak membual lagi. Hanya dua kebohongan saja yang dilakukannya, tentang mobil dan tentang kenaikan jabatan Ayah. Deni sudah berhenti berbohong. Sungguh!
Tapi ternyata cerita di kantin itu menyebar hingga anak laki-laki di kelas memberikan selamat kepada Deni dan minta ditraktir. Maka keesokan harinya Deni terpaksa melakukan kebohongan yang lain, yaitu minta uang kepada Ibu dengan alasan sumbangan untuk korban bencana alam. Aduuuh jadinya bohong lagi, bohong lagi, pusing deh!!
Dan sekarang, sudah seminggu Deni menyandang gelar anak orang kaya. Tapi semua itu hanya bohong-bohongan, apa artinya? Artinya adalah...
Bersambung ke http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/01/19/deni-jujur-dong-den-3/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H