Mohon tunggu...
Rosa Indria Kurniawati
Rosa Indria Kurniawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang gemar akan sastra dan kecintaanya dengan musik.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Saatnya yang Dewasa Menormalisasikan Apresiasi Kegagalan Anak

21 Juni 2024   18:40 Diperbarui: 21 Juni 2024   18:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Mengajari anak-anak untuk tidak kecewa dengan kegagalan sejak dini adalah hal yang sangat penting. Dulu, saya adalah orang yang selalu menyerah ketika menghadapi kegagalan pertama. Setelah mengalami kegagalan, saya langsung merasa skeptis dan yakin bahwa saya tidak mampu melakukannya. Ketakutan ini membuat saya ragu untuk mencoba hal-hal baru. Akibatnya, saya kehilangan banyak kesempatan berharga hanya karena tidak bisa menerima kegagalan.

Pengalaman pribadi ini mendorong saya untuk mengadakan pelatihan tentang penulisan bagi anak-anak, dengan fokus pada bagaimana menghadapi kegagalan. 

Dalam pelatihan ini, saya meminta anak-anak untuk menuliskan pengalaman mereka tentang kegagalan dan bagaimana mereka bangkit kembali. Tujuan dari latihan ini adalah untuk membantu mereka melihat bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, kegagalan bisa menjadi pelajaran berharga yang membantu mereka tumbuh dan berkembang.

Melalui tulisan-tulisan mereka, anak-anak menunjukkan cara-cara mereka bangkit dari kegagalan. Banyak dari mereka memberikan pandangan yang menyentuh dan mengharukan tentang dunia mereka. Melalui lensa sederhana mereka, kita dapat melihat bagaimana kegagalan bisa menjadi batu loncatan untuk meraih sukses yang lebih besar. Mereka belajar bahwa setiap upaya yang gagal membawa mereka lebih dekat kepada keberhasilan.

Saya ingin anak-anak percaya pada usaha mereka dan tidak takut mencoba hal-hal baru, meskipun ada kemungkinan mengalami kegagalan. Saya ingin mereka percaya diri terhadap apa yang mereka pilih dan memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. 

Dengan begitu, mereka tidak akan mudah menyerah dan akan terus berusaha mencapai tujuan mereka. Kegigihan ini adalah kunci untuk meraih sukses di masa depan.

Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi anak, terutama dalam keterampilan menulis. Anak-anak belajar cara menulis yang benar, menggunakan kosa kata yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dan belajar menggunakan tanda baca dengan tepat. 

Keterampilan menulis yang baik adalah alat penting yang akan membantu mereka mengekspresikan diri dengan lebih efektif. Literasi yang kuat juga membuka banyak peluang di masa depan.

Melalui proses menulis, anak-anak dapat mengolah pikiran dan perasaan mereka tentang kegagalan. Menulis membantu mereka merumuskan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman mereka. Ini juga memberi mereka kesempatan untuk merenung dan menemukan kekuatan dari dalam diri mereka sendiri. Dalam banyak kasus, anak-anak menemukan bahwa mereka jauh lebih tangguh daripada yang mereka kira.

Saya berharap para pembaca memahami bahwa semangat pantang menyerah dapat ditemukan di mana saja, bahkan dalam hati anak-anak sekalipun. Kegagalan adalah pengalaman universal yang semua orang alami, termasuk anak-anak. Dengan mendukung anak-anak dalam menghadapi kegagalan, kita membantu mereka membangun karakter yang kuat dan resilien. Mereka belajar bahwa setiap kegagalan membawa pelajaran yang berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun