Mohon tunggu...
ROSADINA NURFADHILAH
ROSADINA NURFADHILAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab Mahasiswa yang Melakukan Bunuh Diri Diduga karena Kesehatan Mental

22 Desember 2022   21:29 Diperbarui: 27 Desember 2022   10:54 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya  Rosadina Nur Fadhilah mahasiswi dari Universitas Sultan Agung Semarang, program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 

Dosen pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H.

Kesehatan mental atau yang disebut dengan "mental health" sangat dibicarakan oleh masyarakat sekarang karena dijaman ini orang banyak yang menggangap mental health tidak penting atau jika orang itu menggeluh sedikit disebut lebay. Dan yang dialami oleh mahasiswa yang melakukan bunuh diri tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja.

Orang yang mempunyai gagguan mental adalah orang yang sangat perlu diperhatikan dan mereka sanggat membutuhkan support system untuk di anggap sebagai acuan hidup. Sebagai manusia perlu adanya saling peduli sesama karena  dengan itu  bisa saja kita dapat menyelamatkan nyawa seseorang tanpa kita sadari. Dan sekarang banyak adanya kasus para mahasiswa yang bunuh diri karena disebabkan tekanan hidup yang mereka tanggung dari segi fisik dan psikis. 

Sebagian besar orang yang bunuh diri penyebabnya karena permasalahan mental atau gangguan psikologis terlebih dahulu, gangguan psikologi itu bisa berupa depresi, gangguan kecemasan, gangguan psikotik,gangguan makan dan gangguan mood. Dan yang terlitas dari orang yang melakukan bunuh diri biasanya mereka memiliki gangguan kepribadian.

Perilaku bunuh diri tidak sesuai atau menyimpang pada nilai-nilai pancasila, terutama sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Pada sila ini menerangkan bahwa perbuatan bunuh diri melanggar norma agama dan dalam agama islam bunuh diri sangat diharamkan, karena sama halnya mendahului ketentuan mati, dimana hidup dan mati itu milik Allah. Firman Allah tetang bunuh diri : Q.S. An-Nisa' (4): [29-30]. 

Yang berarti  "Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah".

Dalam hal ini dampak negative bunuh diri yaitu, keluarga yang mereka tinggalkan akan merasa terbebani, lalu bunuh diri akan menjadi aib keluarga atau bagi  pelaku bunuh diri itu sendiri. Yang sudah sangat dijelaskan pada Q.S. An-Nisa' (4): [29-30]. Dalam hal ini sebagai sesama manusia sebisanya mencegah seseorang mengakhiri hidupnya dan juga perlu kesadaran masyarakat sekitar.

Masyarakat sekarang harus paham tentang orang yang mengalami perubahan perilaku, jika hal itu tidak segera disadari dapat mengarah ke psikis dan apalagi jika tidak mendapat support system dapat menggarahkan pada tindakan bunuh diri.

Dan dihimbau untuk para remaja dan mahasiswa perlu lebih tangguh, lebih adaptif dengan situasi dan kondisi yang dialami atau yang berada disekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun