Istilah media digital dan media analog tentunya tidak asing di telinga kita. Kedua istilah tersebut sangat dekat dengan kehidupan manusia dan tentunya memiliki perbedaan. Pada tulisan ini, akan membahas perbedaan, khususnya terhadap kredibilitas informasi yang ditulis di web dibandingkan dengan kredibilitas di analog media (media cetak tradisional).
Dalam buku Writing for Digital Media yang ditulis oleh Brian Carrol (2010:23), perbedaan yang cukup signifikan pertama adalah berkaitan dengan pengguna media.Â
Media digital memiliki pengguna yang dapat secara aktif melakukan interaksi, tidak hanya membaca, sedangkan media tradisional hanya memiliki interaksi satu arah. Pada dasarnya, menulis pada media digital mirip dengan menulis media cetak tradisional.Â
Namun, pada prakteknya tulisan pada media digital dapat tergolong menjadi tulisan yang buruk karena siapapun bisa mempublikasikannya. Selain itu, dengan kecepatan akses dan dapat menjelajahi apapun membuat kualitasnya pun patut dipertanyakan.
Media digital memiliki beberapa peran, diantaranya:
- Komunikator pesan: Penulis pada media digital akan lebih terampil dalam menyampaikan pesan dengan cara yang menarik dan mendalam.
- Pengatur informasi: Penulis pada media digital yang baik dapat membantu pembaca mengatur segala bentuk informasi.
- Penerjemah: Pesan harus tepat untuk media yang digital melalui penyesuaian untuk memanfaatkan kekuatan media, sekaligus mengurangi kelemahannya.
Kredibilitas
Pada media digital, kredibilitas dapat dibangun, dipertahankan dan diukur apabila dibandingkan dengan media analog.
Bias
Dalam beberapa penelitian, memaparkan bahwa kredibilitas blog berkaitan dengan bias melalui perspektif yang dijelaskan penulis dalam blog daripada ketiadaannya di media berita tradisional yang mengikuti objektivitas jurnalistik.
Identifikasi
Identifikasi merupakan konsep komunikasi utama yang dapat membantu pemahaman mengenai hasil blog dari kepercayaan dari pembaca. Sedangkan, pada media analog sejak dahulu mempertanyakan gagasan tradisional. Blog menjadi proses pada jurnalisme dalam menghasilkan lebih banyak audiens dengan memberikan penawaran lebih banyak ekspresi oleh masing-masing individu sehingga dari banyak blog akan mendorong identifikasi versus media tradisional yang tidak memihak.
Transparansi
Pada media digital, penulis harus menerapkan prinsip transparansi, sedangkan media tradisional memiliki kebutuhan akan transparansi yang lebih besar.
Akuntabilitas
Akuntabilitas mengharuskan organisasi berita dapat menjelaskan dan berinteraksi kepada pembaca. Namun, yang menjadi pertanyaan pada organisasi berita adalah cara mematuhi standar profesional, misalnya mengumpulkan berita yang etis dan keseimbangan dalam penyajian perspektif secara keseluruhan. Oleh karena itu, publik juga harus mengetahui pedoman dalam sebuah organisasi berita.
Meningkatkan Kredibilitas
Dalam hal ini membahas beberapa elemen yang dapat memberikan kepercayaan pengguna pada situs dan kontennya, antara lain:
- Navigasi situs yang intuitif dan mudah digunakan
- Desain situs yang mudah digunakan
- Grafis berkualitas tinggi
- Tulisan yang bagus
- Informasi kontak lengkap dan cara akses
- Keahlian dibidang subjek
- Tautan di luar ke situs web lain yang relevan
Keterbacaan dan Kemampuan Memindai
Kehadiran media digital telah mempengaruhi komunikasi manusia, mengubah rentang perhatian dan proses membaca. Oleh karena itu, tulisan pada media digital lebih ringkas.
Selanjutnya, akan dibahas kelebihan dan kekurangan daring. Kelebihannya terdapat pada ruang yang tersedia, navigasi, hipertekstualitas, multimedia atau beberapa saluran informasi, ketersediaan dan aksesibilitas 24 jam, peluang untuk memperbarui, merevisi dan memperluas beberapa kali, distribusi, dan umpan balik. Sedangkan kekurangannya terdapat pada kurangnya portabilitas, lebih sulit dalam membangun ruang, masalah teknis dan kurangnya standar pada browser, waktu, dan kompetisi.
Pada dasarnya, masing-masing dari media digital dan media analog tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan banyaknya kemudahan di media digital tidak menutup kemungkinan media analog tetap menjadi media yang memiliki kredibilitas lebih tinggi. Oleh karena itu, dalam hal ini bergantung pada pembaca dalam memanfaatkan masing-masing media dalam mencari sumber informasi.
Daftar Pustaka
Carrol, Brian (2010), Writing for Digital Media, New York, NY: Routledge; diakses dari https://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2018/01/writing-for-digital-media.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H