Mohon tunggu...
Rosa Ayu
Rosa Ayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Keajaiban Flora dan Fauna di Hutan Kota Malang: Membangun Harmoni Alam di Tengah Beton

21 Mei 2023   23:22 Diperbarui: 21 Mei 2023   23:42 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ini diambil pada Minggu, 14 Mei 2023- Dokpri

Halo teman-teman, ditengah kepadatan kota yang semakin meningkat ini, kehadiran masyarakat perkotaan menjadi penyelamat bagi flora dan fauna yang hidup ditengah beton loh!. Hutan kota bukan hanya taman hijau yang memberikan suasana sejuk dan nyaman bagi penduduk kota saja tetapi menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman dan hewan untuk beradaptasi dengan lingkungan perkotaan juga. 

Salah satu keajaiban yang terbentang dihutan ini adalah kenekaragaman flora yang tumbuh subur ditengah hiruk piruk kota. ya meskipun luas lahannya terbatas, hutan kota mendukung berbagai jenis pohon, semak dan tanaman hias yang menambah keindahan visual dan memberi manfaat bagi kota. selain itu juga flora yang tumbuh dihutan juga mampu menyediakan sumber dan tempat berlindung bagi berbagai jenis fauna yang hidup. 

Dalam hutan kota ini terdapat banyak jenis pohon diantaranya:

Pohon Palem Raja foto diambil Minggu (14/5)
Pohon Palem Raja foto diambil Minggu (14/5)

 Palem Raja (Roystone Aregia) sebagai tanaman hias karena memiliki bentuk yang indah dan besar. jumlahnya 20 pohon. Palem Raja termasuk suku Arecaceae (palem-paleman), merupakan tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) yaitu biji buahnya terbungkus daging. habitat palem raja banyak ditemukan di pulau jawa. palem raja bisa ditemukan di berbagai tempat sampai dan bahkan mampu tumbuh pada ketinggian 1.400 m diatas permukaan laut. 

Habitus palem raja merupakan tumbuhan pohon atau panjatan. palem raja adalah tumbuhan yang tak bercabang dan tumbuh lurus keatas. tumbuhan ini bisa tumbuh hingga mencapai tinggi 20m. 

Pohon Sukun Foto diambil (14/5)
Pohon Sukun Foto diambil (14/5)

Sukun (Artocarpus Communis) Sebagai bahan pangan dengan kandungan serat yang tinggi. jumlah 7 pohon. Sukun telah menyebar luas diberbagai belahan dunia terutama di lingkar tropis. 

Sukun menyukai iklim tropis: suhu panas (20-40 derajat C ), banyak hujan (2000-3000 mm pertahun) dan lembap (lengas nisbi 70-90%), dan lebih cocok di dataran rendah, dibawah 600 mdpl, meski dijumpai sampai sekitar 1500 mdpl. anakan pohon lebih baik tumbuh dibawah naungan, tetapi kemudian membutuhkan matahari penuh untuk tumbuh besar. meskipun kebanyakan kultivarnya akan tumbuh dengan baik pada tanah-tanah aluvial yang subur, dalam dan berdrainase baik, akan tetapi variasi kemampuannya sangat besar. maka ada varietas-varietas yang tumbuh baik ditanah berawa, tanak kapur, tanah payau dan lain-lain. 

Pohon Matoa Foto diambil pada (14/5)
Pohon Matoa Foto diambil pada (14/5)

Matoa (Pometia Pinnata) Sebagai bahan konstruksi, furnitur dan lantai. jumlah 10 pohon. Pohon ini tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklim yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 mm/tahun). 

Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, da Papua. Buah matoa memiliki rasa yang manis, tanaman ini mudah beradaptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah. 

Pohon Flamboyan Diambil pada (14/5)
Pohon Flamboyan Diambil pada (14/5)

Flamboyan (Delonix Regia) Sebagai tumbuhan penghias taman karena memiliki nilai estetika yang tinggi. jumlahnya 90 pohon. Flamboyan tumbuh melebar membentuk seperti kanopi atau  payung pada ketinggian 9-15 m diatas permukaan laut. Apabila tanaman ini tumbuh di daerah yang memiliki 2 musim, maka akan gugur saat musim kemarau, tetapi akan tetap hijau pada musim semi dan dingin pada daerah dengan empat musim. Tumbuhan ini juga sering disebut tumbuhan semi evergreen. 

Pohon Kayu Manis Diambil pada (14/5)
Pohon Kayu Manis Diambil pada (14/5)

Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii) Sebagai rempah-rempah sejak zaman mesir kuno. jumlahnya 31 pohon. Tanaman ini tumbuh baik pada ketinggian 600-1.500mdpl dan banyak di jumpai di Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Maluku. 

Tinggi tanaman dapat mencapai 15m, berdaun kecil dan kaku dengan pucuk berwarna merah. kulit berwarna abu-abu dengan aroma khas dan rasanya manis, dan di panen (berupa kulit batang dan ranting) setelah tanaman berumur 10 tahun dengan lingkar batangnya mencapai 1 meter. 

Kayu manis tumbuh  baik di daerah yang beriklim tropis basah, faktor iklim yang harus diperhatikan adalah curah hujan, suhu, kelembapan, sinar matahari. Jenis tanah yang sesuai untuk pertumbuhan kayu manis adalah tanah yang banyak mengandung humus, remah, berpasir dan mudah menyerap air seperti latosol. 

Pohon Belimbing Diambil pada (14/5)
Pohon Belimbing Diambil pada (14/5)

Belimbing (Averrhoa Carambol) Mengandung banyak antioksidan, vitamin yang mampu mengurangi kolestrol dan hipertensi. Jumlahnya ada 8 pohon. Pohon ini memiliki  daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50cm, bunga berwarna merah muda yang umumnya muncul diujung dahan. 

Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga mencapai 5m. Tidak seperti tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh kelelawar. 

Pohon Trembesi diambil pada (14/5)
Pohon Trembesi diambil pada (14/5)

Trembesi (Samanea Saman) Sebagai  pohon peneduh, menyerap polusi udara dan kayunya bermanfaat sebagai bahan bangunan, Jumlahnya ada 11 pohon. Pohon ini aslinya hidup di Amerika Selatan dan sekarang secara natural juga hidup dalam cuaca tropis. 

Pohon Trembesi juga mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa, selain itu juga mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida setiap tahunnya. (diameter tajuk 15 meter). Bandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. 

Selain itu pohon Tremsbesi juga mampu menurunkan konsentrasi gas secara efektif, tanpa penghujauan dan memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat. Mungkin karena kemampuan menyerap CO2 inilah maka pemerintah meluncurkan program penanaman 1 miliar pohon tahun 2010 dengan trembesi sebagai pohon utama untuk ditanam. 

Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik namun sekarang tersebar di seluruh daerah tropika di beberapa tempat bahkan dianggap mengganggu karena tajuknya menghambat tumbuhan lain untuk berkembang. 

Berbicara tentang satwa liar, hutan kota adalah tempat yang menopang keanekaragaman hayati di lingkungan perkotaan. Meskipun kendala ruang, berbagai spesies hewan seperti burung, serangga, mamalia kecil dan reptil bertahan hidup dihutan kota. 

Mereka menemukan tempat bersarang, mencari makan dan menyelesaikan siklus hidup mereka diantara pohon semak yang diawetkan. kehadiran satwa liar di dalam hutan kota tidak hanya menjadi pesona alam yang menawan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang memperkaya kehidupan di sekitar kita. 

"Menurut saya bagus aja ada hutan ditengah  kota yang padat seperti ini, karena bisa digunakan sebagai tempat healing dan untuk berolahraga" ujar Pak Bakti salah satu pengunjung pada hari Minggu (14/5).

Membangunn keharmonisan alam di tengah beton bukanlah tugas yang mudah, namun hutan kota memberikan peluang bagi kelestarian lingkungan kota. dengan perencanaan dan pengelolaan yang baik, hutan kota dapat terus tumbuh dan berkembang, memberikan manfaat ekologis, sosial dan ekonomi bagi masyarakat perkotaan. 

Dalam perlindungan keajaiban flora dan fauna hutan kota, peran kota kami sangat penting. dengan meningkatkan dan melestarikan hutan kota, kita membangun keharmonisan alam di tengah beton. Melakukan kegiatan seperti penanaman pohon, program reboisasi dan pendidikan lingkungan bagi masyarakat setempat merupakan langkah kecil namun signifikan menuju kelestarian hutan kota. 

Kesimpulannya, hutan kota tidak hanya hijau  di tengah kota, tetapi juga merupakan tempat tinggal keajaiban flora dan fauna. Membangun keselarasan alam di tengah beton merupakan tantangan yang bisa diatasi melalui upaya bersama. Mari lindungi dan dukung kelestarian hutan kota!.

Nama Kelompok: Gholiyah Ayu Rosyadah (220102110113)

                                     Kamalin Qisthi N (220102110064)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun