Sebelumnya , disini saya tidak sendirian pergi ke Coban Tarzan , saya bersama ayah saya ,adik saya dan beberapa rekan saya , lucy , nadia , dan yohana. Saya dan ayah saya berangkat dari rumah (Tumpang,Kab.Malang) dan rekan saya berangkat dari arah kampus (Univ. Kanjuruhan) menuju Jabung.
Paragraf 2 : Kristina Nadia
Perjalanan menuju Coban Tarzan ini cukup membuat kami mengesankan karena kami dibuat kagum oleh pemandangan alam disekitar kami. Ada juga destinasi  wisata alam lain yang kami lewati , belum sampai ke tempatnya saja kami sudah diberikan pemandangan yang sejuk.
Sesampainya disana , Tiket masuknya pun hanya 5rb dan kita juga sempat membayar parkir 5rb , jadi modal 10rb sudah bisa menikmati alam yang sejuk seperti ini. Setelah kami parkir sepeda , kami pun langsung menuju Cobannya terlebih dahulu karena juga menghemat waktu dan cuaca yang sedikit tidak memungkinkan.
Sebelum kami masuk kedalam , kami sempat bertanya pada penjaga disana , Mengapa dinamakan Coban Tarzan? , dan inilah jawabannya ... petugas mengatakan bahwa nama ini diambil dari nama seseorang yang pernah tinggal disini dan pada akhirnya meninggal di area sekitar coban tarzan.
Paragraf 3 : Luciani Gratiarsa Jehadu
Sebetulnya sebelum menuju cobannya , kami sudah melihat adanya Kopi Keceh , jadi Keceh itu kalau diartikan yaitu Main Air , nah jadi disini kita bisa ngopi sambil main air gitu , pokoknya seru deh. Oke kembali lagi ke perjalanan kami menuju Cobannya. Selama perjalanan menuju Cobannya kami diperlihatkan dengan beberapa gazebo , jembatan , sungai yang mengalir dari arah coban tarzan , dan jalan yang cukup menanjak. Jadi disini teman saya Lucy sempat berkata bahwa ini sangat seru ketika kami berjalan di tanjakan , seperti lagi pergi muncak. Jalannya pun cukup masuk di belantara Hutan dan perkebunan , jadi memang harus melakukan tracking menempuh jarak sejauh 2kilometer.
Saat kami mengunjungi coban tarzan ini , tempatnya kebetulan sedang ramai pengunjung juga, tetapi kebanyakan berada di kopi kecehnya saja.
Paragraf 4 : Yohana Isip
Disini kami sempat membuat video vlog juga untuk menambah memori di gallery kami. Selama perjalanan sebetulnya sejuk , asri , adem , hanya karena cuaca yang sedikit tidak mendukung , agak mendung agak panas , jadi rasanya juga campur aduk dan lumayan ekstrem. Kami juga sempat membaca beberapa larangan di tempat tertentu, seperti contohnya yang saya ingat yaitu "Kejadian terjadi karena ulah manusia" , wahhh agak ngeri ya teman -- teman... gapapa tetap berpikiran positif saja selama perjalanan , jangan sampai kalian melanggar semua aturan di setiap tempat , Â ayah saya juga memberi pesan , bahwa dimanapun kita berada , harus menjaga omongan dan sikap / etika.
Memang disini tempatnya agak ngeri , karena masih rawan longsor dan ada jurang di kanan kiri kami , jadi kalian kalau kesini jangan menggunakan alas kaki yang licin untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan. Rekan saya nadia berkata bahwa , " disini agak serem jalannya walaupun sudah diupgrade sedikit demi sedikit , tetap banyak jalan yang licin , dan jurang yang tidak diberi batasan".