Mohon tunggu...
Rosa Dismita Etania
Rosa Dismita Etania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Mahasiswa yang sedang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aplikasi Peduli WNI, Upaya Diplomasi Digital di Era Pandemi

14 Juni 2023   21:27 Diperbarui: 14 Juni 2023   21:37 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menilik pada situasi di masa modern ini, kita telah dimudahkan dengan teknologi yang semakin canggih. Sebaran berita internasional dengan mudah kita dapatkan secara real time maupun bertahap. Cara berinteraksi yang mulai semakin berkembang, tidak hanya dengan pertemuan secara langsung namun internet yang merajalela membuat semua orang di seluruh dunia dapat bertemu secara virtual. Baik itu dalam kepentingan bisnis maupun hal lain di luar bisnis.

Dengan berbagai kemudahan inilah masyarakat sekarang bisa disebut dengan masyarakat digital. Ditambah dengan adanya kondisi dimana semua orang tidak bisa melakukan kegiatan dengan leluasa seperti pandemi covid-19 yang lalu. Dimana tidak ada aktivitas yang bisa dilakukan di luar dalam waktu yang lama, semua serba terbatas. Kondisi-kondisi seperti inilah yang kemudian berefek, dalam bahasan ini adalah pemerintah, pada cara membangun relasi dengan negara lain melalui diplomasi.    

Konsep diplomasi digital seperti yang kita tahu adalah sebuah cara bekerja sama dengan negara-negara lain melalui platform media sosial atau jaringan internet lain untuk mencapai kepentingan nasional. Selain itu apabila banyak orang mengira bahwa diplomasi digital dan diplomasi public adalah hal yang sama, maka itu salah. Diplomasi digital merupakan bentuk 'modern' dari diplomasi public karena dalam pelaksanaannya media yang digunakan bersifat digital seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Digital diplomasi berperan penting dalam pelaksanaan negosiasi, perumusan kesepakatan, dan pelaksanaan tujuan kebijakan luar negeri suatu negara.

Penggunaan diplomasi digital sebagai cara diplomasi yang sedang meningkat membuat Kementerian Luar Negeri menciptakan sebuah aplikasi atau portal baru. Jika sebelumnya ada pembahasan mengenai Safe Travel, maka kali ini adalah seputar aplikasi bernama Peduli WNI. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini berfungsi untuk melindungi dan melayani warga negara Indonesia terutama yang tinggal di luar negeri.

Dalam program ini pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri memfasilitasi para penggunanya dengan layanan lapor diri yang dimaksudkan agar para warga yang ada di luar Indonesia dapat melaporkan kepindahan dan menetap di luar negeri. Hal ini mencakup kedatangan, perpindahan, dan kepulangan masyarakat. Yang kedua adalah pelayanan prima yang melayani pengajuan mandiri surat-surat penting seperti penerbitan paspor baru dan perubahan data paspor. Dan yang terakhir ada portal pengaduan sebagai wadah bagi warga negara Indonesia yang ingin melaporkan atau mengadukan tentang pelayanan yang diterima.

Hampir sama halnya dengan Safe Travel, pengembangan aplikasi Peduli WNI ini apabila disesuaikan dalam konteks diplomasi digital memiliki dua aktor yaitu negara dan individu. Peran negara melalui Kementerian Luar Negeri sebagai aktor utama yang memprakarsai adanya aplikasi ini, mengembangkan, serta mensosialisasikan kepada warga negara Indonesia yang ada di luar negeri. Sebagai individu, masyarakat menjadi actor non-negara yang menggunakan aplikasi ini sebagai salah satu upaya membantu keberhasilan penerapan diplomasi digital yang dirancang oleh actor negara. Pula dengan adanya aplikasi ini, secara tidak langsung juga Indonesia berupaya untuk mempererat hubungan dengan negara-negara tempat para WNI tinggal di luar negeri.    

Berbicara mengenai manfaat, tentu saja semua hal yang dibuat dengan tujuan yang jelas akan menjadi sangat bermanfaat baik pada perancang maupun penggunanya. Peduli WNI sendiri bertujuan untuk melindungi dan memberikan pelayanan bagi warga di luar negeri, yang artinya manfaat pertama didapatkan oleh para pengguna yang mendapat fasilitas dan kemudahan dalam melaporkan dan menyelesaikan sesuatu yang seharusnya diselesaikan di Indonesia terhalang jarak dengan tempat mereka tinggal di luar negeri. Bagi pengembang, atau dalam konteks ini Kemenlu, mereka dapat dengan mudah untuk mendapatkan laporan dan bisa melayani seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.

Aplikasi yang diciptakan tahun 2018 ini sudah mencatat beberapa pencapaian yang cukup baik. Namun, tidak memungkiri menemui beberapa tantangan yang sedikit menghalangi kinerja dari portal Peduli WNI ini. Menurut data dari laporan kinerja direktorat perlindungan WNI, tantangan utama dalam pengembangan aplikasi Peduli WNI adalah tentang jenis portal yang tergolong masih baru serta masih ada dalam tahap pengembangan sehingga kuantitas data serta beberapa fitur dalam sistem masih terbatas. Meskipun begitu, ditambah dengan belum adanya mekanisme khusus yang tepat untuk menangani hal ini, Kementerian Luar Negeri melalui direktorat perlindungan WNI mengupayakan beberapa penanganan. Hal-hal seperti meningkatkan sumber daya manusia sebagai perwakilan RI di luar negeri terkhusus pada salah satunya Portal Peduli WNI dan pemantauan implementasi portal tersebut dilakukan sebagai permulaan.

Perlindungan dan pelayanan masyarakat Indonesia sudah menjadi tanggung jawab yang pasti bagi pemerintah negara. Maka dari itu mereka mengupayakan beberapa hal yang akan membantu warganya, terutama yang tidak tinggal di wilayah negara, atau lebih mudahnya menetap di luar negeri dengan status warga negara Indonesia. Akan sedikit sulit apabila pemantauan dilakukan secara manual oleh beberapa atau banyak perwakilan Indonesia di luar negeri, ditambah dengan situasi belakangan ini yang tidak memungkinkan adanya perjalanan ke negara lain.

Adanya diplomasi digital melalui aplikasi Peduli WNI ini sangat membantu memudahkan akses bagi para warga maupun bagi pemerintah melalui Kemenlu. Meskipun tantangan yang dihadapi tidak mudah, namun dengan beberapa upaya yang dilakukan mungkin akan membantu mengimprovisasi yang sudah ada. Dengan begitu, manfaat yang didapatkan pun akan semakin terasa.              

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun