Mohon tunggu...
Rosa Dismita Etania
Rosa Dismita Etania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Mahasiswa yang sedang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Diplomasi Budaya melalui Japanese Film Festival

6 Juni 2023   18:50 Diperbarui: 6 Juni 2023   19:00 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://asiawa.jpf.go.jp/en/culture/projects/japanese-film-festival/

Budaya Jepang seperti namanya, merupakan sebuah karya atau ciri khas yang dimiliki oleh negara dengan julukan matahari terbit yang disebarluaskan, diakui, dan dinikmati oleh tidak hanya masyarakat Jepang, namun juga pada negara-negara di dunia. Budaya populer Jepang ini sudah berkembang terutama di kawasan Asia mulai tahun 1970-an. Bentuk-bentuknya juga beragam, seperti animasi dan komik, fashion, musik, serta berbagai drama televisi yang sudah diterima dengan baik oleh orang-orang di luar Jepang pula. Industri media Jepang yang berkolaborasi dengan media Asia berusaha untuk terus mempromosikan budaya populer Jepang secara bertahap hingga sudah memasuki tahapan yang lebih tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya kaum milenial atau anak-anak muda yang mulai mengenal dan melirik berbagai budaya populer milik negara yang terkenal akan makanan sushi ini. Plot dalam cerita drama, fashion terbaru, serta musik-musik dengan genre yang berbeda menjadi daya tarik yang baru disamping budaya populer Amerika yang selama ini dikenal.

Dengan meningkatnya budaya populer Jepang, maka hal ini dimanfaatkan oleh pemerintah negara untuk bisa lebih mengembangkan pengaruh dari budaya ini secara lebih luas ke seluruh dunia melalui sebuah kerjasama yang disebut diplomasi kebudayaan. Berbicara mengenai diplomasi budaya, yang ingin disampaikan dari hal ini adalah sebuah upaya dalam memperkenalkan kebudayaan kepada negara-negara melalui berbagai upaya termasuk kerja sama sebagai bentuk menjaga persatuan nasional dan komunikasi yang dilakukan antar kebudayaan yang dimiliki satu negara dengan negara lain. Bukan hanya pemerintah, namun berbagai kelompok, individu, atau lembaga-lembaga nasional atau internasional bisa menggunakan cara ini sebagai langkah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki.

Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan Jepang dalam upayanya untuk mengembangkan diplomasi kebudayaan. Bukan asal memilih, menurut Jepang, Indonesia merupakan salah satu negara yang dipandang mampu atau memiliki peluang yang sangat besar dalam upaya pengembangan budaya modern ataupun tradisional. Dan sebagai poin tambahan bahwa Indonesia merupakan negara yang menerima dengan baik budaya Jepang. Terlihat dari banyaknya jumlah fans berbagai hal berbau budaya Jepang di berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, bentuk adanya ketertarikan terhadap budaya Jepang juga terlihat dari bagaimana anak-anak atau remaja bahkan orang dewasa menyukai fashion yang dibuktikan dengan adanya fenomena costume play atau yang familiar disebut cosplay, musik, drama, juga film yang menjadi pembahasan dalam esai kali ini.  

Program Japanese Film Festival diselenggarakan pertama kali tahun 2015 sebagai salah satu bentuk diplomasi kebudayaan dalam bentuk film-film yang digarap oleh creator Jepang. Kegiatan ini dibuat dalam rangka memperkenalkan lebih kuat mengenai budaya Jepang melalui berbagai alur cerita. Pelaksanaan Japanese Film Festival bermula dengan cara offline yang dapat dihadiri langsung oleh masyarakat. Dalam kegiatan ini, diputarkan beberapa film seperti One Cut of the Dead, Mixed Doubles, Color Me True, dan banyak lagi pada 2018. Pemutaran film-film ini merupakan bentuk upaya negara Jepang dalam memperlihatkan bagaimana unsur-unsur kehidupan yang ada di negaranya, berharap bahwa hal-hal positif dalam film bisa diambil oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai contoh, salah satu film yang ditayangkan berjudul Mary and The Witch Flower yang didalamnya berisi mengenai Mary yang memiliki karakter ramah, senang membantu dan berteman, serta cerdik. Yang didalamnya ingin disampaikan pada masyarakat Indonesia bahwa karakter yang dibangun tersebut menggambarkan cerita kehidupan di Jepang. Walaupun begitu, penggambaran karakter ini menjadi daya tarik sendiri karena yang terjadi pada realitanya sangat berbanding terbalik. Kreativitas dari kreator Jepang ini membawa kesan yang positif sehingga dapat menampakkan bahwa Jepang memiliki keunikan lain dalam beberapa hal yang dapat menarik minat untuk mengenal budaya mereka.

Salah satu kendala yang sempat dialami dalam pelaksanaan festival ini adalah bagaimana pandemi Covid-19 yang tiba-tiba melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Pemutaran film yang biasa dilakukan secara offline harus digantikan dengan adanya aturan baru akibat pembatasan sosial yaitu secara online. Namun, hal ini tidak menghalangi Japan Foundation untuk tetap melaksanakan penayangan cerita dalam bentuk video panjang ini. Mereka memanfaatkan beberapa platform dan menggunakannya pula sebagai tempat berdiskusi bagi orang yang ingin membagikan pemahaman mengenai beberapa atau salah satu film.

Apabila berbicara mengenai manfaat, tentu saja sudah jelas bagaimana pengaruh yang besar ini akan menguntungkan kedua negara. Jepang dapat memperluas kerjasama dengan negara-negara diluar termasuk Indonesia dan identitas nasionalnya terbangun dengan baik. Selain itu, mereka dapat memperkenalkan budaya dan bahasa Jepang melalui penayangan film-film karya kreator lokal. Bagi Indonesia sendiri, adanya Japanese Film Festival ini membawa dampak yang sama positifnya. Para pecinta film-film Jepang sendiri akan terbantu dengan dapat mempelajari bahasa Jepang, pemerintah Indonesia juga mendapat keuntungan dengan bentuk kerjasama serta dapat mempererat hubungan diplomatis dengan Jepang.

Adanya diplomasi kebudayaan antara Jepang dengan Indonesia melalui Japanese Film Festival ini menunjukkan pada kita bahwa adanya perbedaan budaya dari dua negara tidak menghalangi keduanya untuk saling memperkenalkan masing-masing pada negara lain. Banyak kita temui pecinta film Jepang di Indonesia, namun tidak banyak platform atau jaringan yang membantu mereka untuk membentuk wadah dalam berekspresi. Melihat hal ini, Japan Foundation memanfaatkan dengan baik kesempatan untuk memperkenalkan lebih jauh tentang budaya Jepang melalui film dalam Japanese Film Festival ke Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun