Mohon tunggu...
Perosa M. Manalu
Perosa M. Manalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Sastra Indonesia

Perosa M. Manalu atau yang kerap disapa sebagai Rosa merupakan seorang mahasiswi di salah satu universitas negeri di Sumbar dan hobi bermain basket.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Tari Pasambahan

23 Juni 2022   22:10 Diperbarui: 23 Juni 2022   22:33 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalau berbicara tentang suku di Indonesia, maka banyak yang akan dibahas. Singkatnya, tidak terbahas. Hehehe. Jadi kali ini, aku mau ambil salah satu suku di Indonesia, yaitu Suku Minangkabau. Kalau berbicara tentang Minangkabau, maka banyak orang akan mengarah pada Kota Padang. Banyak yang mengidentikkan Suku Minang dengan Padang, padahal dua hal ini jelas berbeda, bukanlah hal yang sama atau identik.

Setiap suku di Indonesia, pasti memiliki beragam ciri khasnya lagi. Bisa dari pakaian adat, lagu daerah, tarian, makanan, rumah adat, dan ciri khas lainnya. Tarian kali ini saya ambil dari Suku Minangkabau, yaitu Tarian Pasambahan.

Untuk yang belum akrab dengan Sumatera Barat, pasti asing dengan tarian satu ini. Tarian Pasambahan merupakan tarian khas dari Suku Minangkabau, yang ditampilkan dalam acara penyambutan tamu sebagai ungkapan selamat datang dan rasa hormat kepada tamu kehormatan yang baru datang. 

Oh ya, pasti bingung ya kenapa Minangkabau dikaitkan dengan Sumatera Barat. Jadi, Suku Minangkabau yang paling banyak di Indonesia itu berada di Sumatera Barat, bukan artinya suku ini hanya menghuni Sumatera Barat saja, tetapi dominan ada di Sumatera Barat. Ibarat Batak yang sering dikaitkan dengan Sumatera Utara, begitu juga dengan Minangkabau.

Kembali ke pembahasan tadi, jadi Tari Pasambahan dapat dikatakan sebagai tari penyambutan untuk tamu. Ada banyak tarian yang ada di Suku Minangkabau, tetapi mari kita kupas Tari Pasambahan ini. 

Tari Pasambahan seperti sebuah seni merangkai kata, yang diambil dari kata 'Pasambahan' yang disajikan dengan tatanan adab sopan santun, mengundang tokoh masyarakat, tokoh adat, serta teks yang diucapkan dalam bentuk tamsilan atau metafora, pantun, prosa, dan sinonim. 

Tari Pasambahan dulunya dilakukan saat menyambut tamu dalam ruangan atau gedung, kalau diluar gedung dinamakan Tari Galombang. Tari Pasambahan biasanya ditarikan oleh sekelompok penari pria dan wanita. dimana penari laki-laki akan bergerak seperti gerakan silat. 

Dalam prosesnya, ada sebuah objek yang sangat menarik perhatian dari para pengunjung, yaitu Carano. Carano merupakan sejenis cangkirkecil berkaki empat yang terbuat dari kuningan, didalamanya diisi pinang, daun sirih, sadah dan yang terakhir adalah gambir. 

Carano ini dipegang oleh seorang penari, sedangkan para penari lain ada yang memegang Karih, sejenis keris yang merupakan senjata Tradisional Sumatera Barat, seraya memperagakan gerakan-gerakan Silek Minangkabau. Gerakan silatnya dinamis dan kencang sesuai musik yang mengiringinya.

Para penari menggunakan pakaian tradisional yang khusus untuk tarian tersebut. Adapun penari perempuan menggunakan sarung atau yang disebut kodek, baju kurung da suntuing rendah, dan penutup kepala yang telah dimodifikasi. Sedangkan penari laki-laki menggunakan celana galembong dengan baju taluak balango, sesamping, ikat pinggang dan destar.

Biasanya ketika menari, penari akan mengikuti irama musik. Mereka bergerak mengikuti ketukan musik. Sama halnya dengan tari ini, alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari antara lain telompong pacik, bansi, tassa, gendang tambui, dan sarunai. Alat musik tersebut merupakan alat musik tradisional Minang.

Tari Pasambahan merupakan salah satu kekayaan budaya yang wajib dilestarikan. Kekayaan ini jangan sampai hilang dan hangus. Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bangga atas setiap kebudayaan yang dimiliki oleh setiap suku di Indonesia, karena dengan keberagaman dan perbedaan ini Indonesia menjadi negara yang kaya akan kebudayaan dan dengan kebudayaan ini Indonesia semakin indah dan menarik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun