Kugaruk kepalaku, tak tahu di mana gatal
Kuraba benakmu, ternyata anomali dan fraktal
Sia-sia jerih memahamimu
Karna kutahu logikamu ambigu
Oh dunia, kenapa semua selalu berwarna
Tidak bisakah tercipta saja sederhana
Sesimpel nuansa sadar akromatis
Hitam putihmu kuselami tak dilematis
Alam memang terlahir angkuh
Selalu sinis di atas inferioritas
Obsesi superior pun tak lagi kukuh
Ketika posesi ego ada di ambang batas
Seabsurd itukah dirimu realitas
Kasat nyata, tapi maya kugenggam
Nekat kutelan, tapi kian bias
Ufuk masygul lunglai menggumam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H