Manusia hidup di dunia ini, sudah pasti tidak jauh dari harapan, adanya suatu harapan yang di dasari dengan tujuan, dari tujuan itulah manusia diberi kesempatan dalam memilih apa yang di inginkan, baik orang tua, bahkan yang muda sudah pasti mempunyai tujuan masing-masing. Lalu bagaimana dengan anak usia dini? anak usia dini juga mempunyai tujuan tersendiri meskipun cara berfikir anak tersebut belum sepenuhnya sempurna seperti pola fikirnya orang-orang dewasa.
Memilih suatu tujuan, tentunya dalam pilihan tersebut didasari dengan keinginan dan bakat anak tersebut, contohnya seperti ketika dalam memilih tempat pendidikan/ sekolah jangan terburu-buru memilih sekolah mana yang paling unggul dan jurusan apa yang paling unggul tetapi pahami dulu minat bakat dan keinginan anak tersebut agar dalam proses pembelajaran anak mampu menerima pembelajaran tersebut tanpa adanya paksaan.
Akan sangat disesali jika anak sejak di usia dini nya tidak diberi kesempatan memilih apa yang diminatinya. Itu akan membuat perasaan anak tersebut menjadi lebih tertekan, di sisi lain dia harus mau menuruti apa yang diinginkan orangtuanya namun disisi lainya juga anak tersebut tidak bisa mengembangkan bakat minat yang dia punya. Sangat disayangkan bukan?
Lalu bagaimana agar orangtua kesanya agar tidak terlalu egois dalam memilihkan pendidikan mana yang tepat untuk anaknya. Jangan terburu-buru memilihkan mana yang tepat tetapi lihat dulu bakat anak tersebut dan kesenanganya lebih merujuk kemana? setelah menemukan bakat dan kesenanganya tentukan sekolah mana yang tepat untuk anak tersebut, lalu berikan anak Hak untuk memberi pilihan atau jawaban atas apa yang telah ditentukan, setelah beberapa tahapan tersebut dilakukan dan anak mau menerimanya barulah anak bisa dengan senang hati belajar, karena dalam pembelajaranya sesuai dengan keinginan dan bakatnya yang dia anggap sudah mampu dalam hal itu.
Berikan anak Hak untuk memilih tujuan, orangtua memang menginginkan yang terbaik untuk anaknya di masa depanya nanti tetapi jika orangtua terlalu memaksakan pilihan yang tidak sesuai dengan keinginanya maka itu akan berdampak kurang baik untuk anak dan orangtua, turuti saja kemauan dan kemampuan anak tersebut tugas orangtua adalah meluruskan jika pilihan tersebut menyimpang danmenyalahi aturan cobalah untuk selalu memberi Hak akan pilihan anak dan lakukan bimbingan atau arahan yang tepat untuk anak tersebut agar dalam proses belajar anak selalu merasa senang di semangati oleh orang-orang yang dia sayangi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H