Dan, teman diatas sekarang sudah menjalani alur yang dia pilih. Dia mengambil sebuah pelajaran bahwa memang semuanya tidak dituliskan dengan percuma. Ada banyak banyak pelajaran, jika dia masuk perguruan tinggi yang dia inginkan mungkin sekarang dia tidak akan pernah bertemu orang yang sekarang menjadi orang yang sangat dia cinta, dia tidak akan bertemu orang orang luar biasa, teman teman yang begitu luar biasa dan juga berbagai pengalaman yang juga luar biasa.
Dan inti dari tulisan ini adalah, semua yang kita miliki adalah anugrah dari Tuhan untuk kita, bagian dari rencana-rencana indahnya. Semua yang dulu kita pikir adalah sebuah kesalahan, ternayata dibaliknya banyak sekali hal indah yang ternyata jauh lebih menyenangkan. Syukuri semuanya.
Ketika kita mengahadapi sebuah keadaan yang menyudutkan kita, dan kadang mmebuat kita -dengan terpaksa- memilih keadaan yang tidak kita inginkan. Cobalah jalani dengan sepenuh hati,lalu coba lihat lebih dekat dan lebih dalam. Kadang kita harus menerima bahwa apa yang kita inginkan tak selalu menjadi hal yang kita butuhkan, dan yang kita butuhkan adalah mensyukuri keadaan dan pilihan yang telah kita ambil. Berusaha menjadi "sesuatu" dari apa yang telah kita pilih. Â Melakukan yang terbaik. Kalo kata trainer ESQ, semua hal yang kita pilih, semua hal yang kita alami, anggap itu sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan. Maka jalani dan lakukan dengan sungguh-sungguh. Dan jika kita menelisik lebih jauh, kita pasti tidak akan semudah berkata bahwa "semua ini sudah dituliskan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H