Pembatasan interaksi sosial atau physical distancing membuat semua orang kini saling menjaga jarak, mereka kini bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah.
Dalam kerangka kehidupan berbangsa, seharusnya itu semua dapat dipatuhi oleh seluruh masyarakat demi satu tujuan bersama, yaitu memutus rantai penyebaran virus Covid-19.
Memang tidak bisa dipungkiri, bagi mereka para pekerja informal tidak bisa mengerjakan semua pekerjaannya dari rumah, sehingga tetap melalukan interaksi sosial, silaturrahmi bertemu rekan kerjanya, juga dengan pelanggan-pelanggannya.
Bagi mereka yang bekerja di sektor formal dan mengerjakan semua tugasnya dari rumah, maka praktis terjadi sekat jarak dengan sesama rekan kerjanya, interaksi sosial dan silaturrahmi menjadi tidak bisa dijalani.
Tetapi seiring kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, dengan mereka mampu bekerja dari rumah mengerjakan semua tugasnya dari rumah maka sekaligus mereka bersilaturrahmi dengan rekan kerjanya melalui teknologi informasi.
Contoh yang paling dekat dengan kehidupan saya saat ini adalah belum lama sekolah kami mengadakan rapat kelulusan siswa-siswi kami yang kelas 3 (tiga).
Rapat dilakukan dengan menggunakan teknologi video conference, hadir dalam forum rapat online tersebut diantaranya Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan para Wali Kelas.
Selain fokus membahas soal kelulusan siswa, rapat pun diiringi dengan canda tawa dari peserta rapat, praktis silaturrahmi pun terjalin, rupanya kerinduan setelah hampir dua bulan terpisahkan oleh pembatasan jarak agak terobati dengan rapat online video conference.
Alhamdulillah rapat kelulusan berhasil ketok palu sesuai agenda rapat yang direncanakan, silaturrahmi antar stakeholder sekolah pun terjalin kembali, semua berkat teknologi informasi dan komunikasi.
Tetapi tentu semua itu tak lain adalah karena kehendak Allah SWT, karena tidak ada hal sekecil apapun didunia ini yang tanpa pengaturan dan konstruksi maha canggih dari Allah SWT sang Maha Kuasa, Maha Pencipta langit dan bumi ini.
Semoga dengan kejadian wabah Covid-19 ini untaian hikmah dan pelajaran kehidupan dapat kita petik bersama, pertama bahwa kita seharusnya senantiasa menjaga keseimbangan alam sehingga virus-virus tidak menjadi tertekan dan menjadikan sebuah wabah.
Kedua bahwa dengan pembatasan jarak interaksi sosial ini kita seharusnya tersadar bahwa sebagai mahluk sosial, silaturrahmi harus benar-benar kita jaga kelestariannya dan menjadi nilai luhur Bangsa Indonesia.
Bangsa yang toleran, saling tolong menolong, saling asah saling asih saling asuh, gotong royong, dan Bangsa yang dikenal dengan adat ketimurannya, Bangsa yang dikenal bersahaja di mata dunia.
Semoga wabah Covid-19 segera berlalu dan kita semua dapat kembali ke kehidupan normal, bekerja seperti biasa, sekolah seperti biasa, beribadah seperti biasa, tentu dengan sebuah hikmah pentingnya kita menjaga silaturrahmi.
Salam hangat, salam semangat dan salam sehat selalu.
Rori Idrus
KBC-57 Brebes Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H