Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia terus dilakukan oleh pemerintah baik pusat maupun daerah.
Kebijakan terbaru pemerintah pusat untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran virus Covid-19 adalah menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Bukan dengan karantina wilayah atau lebih kita kenal dengan istilah lockdown, seperti yang dilakukan puluhan negara lain didunia dalam menangani Covid-19.
Membatasi interaksi dan pergerakan orang menjadi sangat penting untuk memutus rantai penularan dan penyebaran virus Covid-19. Inilah kepentingan kita bersama saat ini.
Pro dan kontra terkait kebijakan tersebut pun tak terelakan di kalangan masyarakat.
Tetapi pro dan kontra menjadi tidak penting, karena ditengah kondisi sulit seperti saat ini kepentingan kita bersama diatas segalanya.
Mari kita sadari bahwa virus Covid-19 sekarang ada diantara kita dan akan tetap bersama kita untuk saat ini dan mungkin sampai beberapa bulan kedepan.
Kita semua saat ini dalam kondisi sulit, tidak ada jalan keluar yang mudah atau cepat untuk keluar dari situasi yang sangat sulit ini
Maka sebagai masyarakat, kita bisa mulai dengan bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri dan orang-orang disekitar saya?
Apa yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri?
Sejauh ini aturan dan imbauan-imbauan dari pemerintah sudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai media komunikasi yang ada.
Imbauan untuk diam dirumah, penerapan social distancing atau jaga jarak aman interaksi minimal 2 meter, kalaupun keluar rumah gunakan masker dan cuci tangan menggunakan sabun.
Selain imbauan-imbauan tersebut, pemerintah secara resmi sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan berdasar pada UU kekarantinaan kesehatan.
Kebijakan tersebut didorong dengan penambahan kewenangan aparat kepolisian dan juga stimulus bantuan langsung senilai 400 triliun lebih.
Hari ini Selasa (7/4/2020), penerapan kebijakan PSBB sudah mulai diajukan beberapa kepala daerah dan hari ini ada yang sudah disetujui oleh pemerintah pusat diantaranya DKI Jakarta.
Kembali ke pertanyaan tadi, apa yang bisa saya lakukan untuk melindungi diri? maka jawabannya adalah disiplin dan patuh terhadap imbauan dan aturan pemerintah.
Dengan patuh terhadap imbauan dan aturan pemerintah tersebut, maka kita sedang melindungi diri kita dan sekaligus melindungi orang-orang disekitar kita.
Kepentingan kita bersama saat ini adalah berhentinya penularan dan penyebaran virus Covid-19.
Dengan disiplin berdiam diri dirumah, menerapkan social distancing atau jaga jarak aman interaksi minimal 2 meter, maka kita sedang berbuat untuk kepentingan kita bersama saat ini.
Dengan disiplin ketika keluar rumah menggunakan masker dan sering cuci tangan menggunakan sabun, maka kita sedang berbuat untuk kepentingan kita bersama saat ini.
Dengan disiplin mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka kita sedang berbuat untuk kepentingan kita bersama saat ini.
Pun sebaliknya, kalau itu semua kita abaikan, kita remehkan, tidak kita anggap penting, maka kita sedang tidak peduli dengan kepentingan kita bersama saat ini.
Bangsa kita saat ini sedang berjuang melawan Covid-19, Bangsa kita membutuhkan rasa peduli, peran dan sumbangsih kita, inilah saatnya kita berbuat untuk Bangsa.
Selain disiplin diam dirumah, social distancing atau jaga jarak aman interaksi minimal 2 meter, keluar rumah menggunakan masker dan cuci tangan menggunakan sabun, serta patuh terhadap aturan PSBB, apalagi yang bisa kita lakukan untuk orang-orang disekitar kita?
Apa yang bisa saya lakukan untuk orang-orang disekitar kita?
"Sharing is caring"
Alhamdulillah beberapa pengusaha dan konglomerat sejauh ini sudah menyumbang untuk negara kurang lebih 82 miliar rupiah diserahkan ke BNPB pusat dan sudah disalurkan untuk penanganan Covid-19.
Semoga bantuan tersebut bermanfaat terutama untuk kebutuhan alat-alat kesehatan dan untuk penghargaan serta apresiasi tenaga medis garda terdepan pejuang dalam menangani pasien-pasien Covid-19.
Bagi Anda golongan orang berada, diberikan rizki yang berlimpah, dan belum memberikan sumbangan apapun, maka inilah saatnya untuk berbagi, sebagai wujud peduli Anda kepada sesama.
Lihat kanan kiri Anda terutama warga Jakarta, banyak rakyat kecil sudah tak berpenghasilan, ojek online sepi orderan, pedagang asongan sepi pembeli, warung kecil pun demikian.
Selama ini dalam pengamatan saya, sering rasanya melihat di berbagai media para pengusaha, konglomerat, artis, youtuber berpenghasilan milyaran memamerkan betapa mewah nya kehidupan mereka.
Saat ini mereka sedang dipanggil hatinya untuk lebih peduli terhadap sesama, saat ini mereka sedang diminta untuk berbagi kebahagiaanya kepada mereka yang sedang kesusahan.
Saat ini rasa solidaritas mereka sedang digugah, akankah mereka peduli dan sadar bahwa sharing is caring, berbagi adalah bentuk peduli?
Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 ini bisa menjadi sebuah krisis jenis baru, dimana supply ada tetapi demand atau permintaan tidak ada.
Krisis ekonomi jenis baru, ojek online tidak bisa bertemu dengan penumpangnya, pedagang asongan tidak bisa bertemu pembelinya, warung kecil pun demikian.
Krisis ekonomi jenis baru, pemilik pabrik tidak bisa mempekerjakan karyawannya, UMKM pun demikian, belum lagi permintaan yang terus mengalami penurunan.
Bahkan berita terbaru, terjadi kerusuhan ketika pasar Tanah Abang Jakarta mau dibuka kemudian dilarang dan ditutup kembali demi membatasi interaksi antar orang.
Kondisi yang dilematis, satu sisi membatasi pergerakan dan interaksi orang agar rantai penularan dan penyebaran virus Covid-19 terputus menjadi sangat penting.
Tetapi disisi lain, hajat hidup, kebutuhan hidup sehari-hari untuk makan harus terpenuhi.
Sungguh kondisi sulit yang membutuhkan kesadaran kita semua, bahwa saat ini kepentingan kita bersama diatas segalanya.
Ya, kepentingan kita bersama diatas segalanya.
Nusantara bangkit bersatu berjuang bersama melawan Coona, karena untuk melawan Corona butuh peran serta seluruh anak Bangsa.
Terakhir, mengutip kalimat Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo
"Percayalah kita bangsa yang besar, kita bangsa petarung, bangsa pejuang, in sya Allah kita bisa, in sya Allah kita mampu dalam menghadapi tantangan global yang berat sekarang ini."
Salam hangat, salam semangat, salam sehat selalu.
Rori Idrus
KBC-57 Brebes Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H