Mohon tunggu...
Rori Idrus
Rori Idrus Mohon Tunggu... Guru - Pemulung Hikmah

Pemulung hikmah yang berserakan untuk dipungut, dirangkai menjadi sebuah tulisan dan pelajaran kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tabayyun, Solusi Umat Islam dari Zaman ke Zaman

3 April 2020   10:28 Diperbarui: 3 April 2020   10:51 6172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring perkembangan zaman, informasi datang dengan mudah dan berlimpah, satu sisi kita menjadi update informasi, tetapi di sisi lain justru malah membingungkan.

Ketika kita menerima informasi penting dan sedang kita butuhkan pada situasi tertentu, situasi tanggap darurat misalnya.

Maka kebenaran informasi tersebut bisa menjadi sebuah kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai keadaan tanggap darurat yang sedang dialami.

Sebaliknya ketika kita berada dalam situasi tanggap darurat, kemudian kita mendapatkan informasi yang menyesatkan (baca: hoax), maka kita bisa mengalami kebingungan, kekhawatiran bahkan kepanikan.

Maka di sinilah pentingnya kita membiasakan diri tidak serta merta menelan mentah-mentah setiap informasi yang kita terima.

Ketika mendapatkan sebuah informasi, maka kita perlu melakukan proses klarifikasi kepada sumber yang terpercaya, apakah informasi tersebut benar atau salah.

Dalam islam teori tersebut dikenal dengan istilah tabayyun, tradisi tabayyun merupakan tradisi ajaran islam yang dapat menjadi solusi dari zaman ke zaman.

Metode tabayyun merupakan proses klarifikasi sekaligus analisis atas informasi dan situasi serta problem yang sedang dialami umat islam.

Harapannya dengan proses tabayyun akan mendapatkan hasil kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai dengan problem yang sedang dialami.

Saat ini, kita sebagai umat islam sedang dilanda bencana Corona, berita terkait Corona datang begitu cepat dan berlimpah, di sinilah pentingnya kita selalu tabayyun, terutama berita di sosial media.

Saya mencoba mendalami melalui proses eksperimen sederhana, dalam pembelajaran kelas online Google Classroom bersama siswa saya, eksperimen saya lakukan dengan metode diskusi.

Ketika saya bertanya kepada siswa, apakah yang kalian ketahui tentang Corona? Bagaimana proses penularan virus Corona? Bagaimanakah langkah-langkah pencegahan yang bisa kita lakukan?

Jawaban siswa satu sama lain sangat beragam dan tidak mendekati benar, sedikit sekali yang  jawabannya mendekati benar.

Setelah saya jelaskan berdasar pada sumber yang terpercaya dan sudah melalui proses tabayyun, mereka tersadar bahwa selama ini mereka mendapatkan informasi yang tidak benar.

Padahal saat ini mereka berada dalam situasi dan kondisi tanggap darurat Corona, yang mengharuskan mereka memahami betul apa yang sedang dihadapi.

Pun demikian ketika saya ada kesempatan ngobrol dengan warga sekitar, saya merasakan hal yang sama.

Sebagian besar dari mereka tidak memahami secara benar informasi soal Corona, terutama informasi perihal proses penularan Corona lewat apa saja.

Ada beberapa dugaan yang kemudian menjadi kesimpulan saya dari eksperimen sederhana tersebut.

Pertama, pemerintah secara berjenjang mulai dari pusat sampai daerah sejak awal kurang melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terutama masyarakat bawah perihal Corona.

Kedua, informasi yang bisa didapat dengan mudah dan berlimpah tetapi tidak melalui tradisi tabayyun, maka informasi tersebut membuat mereka tidak mampu memahami situasi yang sedang dihadapi.

Sehingga mereka tidak dapat mengambil kesimpulan yang lebih bijak, arif dan lebih tepat sesuai keadaan tanggap darurat Corona yang sedang dialami.

Semoga opini ini bisa sedikit menjadi materi evaluasi, kedepan pemerintah supaya mampu melakukan sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat.

Sebagai umat islam, mari kita perkuat tradisi tabayyun setiap kali menerima berita atau informasi darimanapun sumbernya termasuk dari media sosial.

Salam hangat dan salam sehat, bersama kita bisa lawan Corona.

Dan semoga badai segera berlalu. Aamiin.

Rori Idrus
KBC-57 Brebes Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun