Beberapa hari belakangan ini, isu imbauan jangan mudik bagi warga Jakarta ramai menjadi perbincangan di berbagai media.
Jakarta merupakan kota kaum urban, hampir seluruh daerah di negeri ini banyak warganya yang merantau di Jakarta.
Tingginya angka kasus Covid-19 di Jakarta menjadikan mobilitas pemudik ke daerah dikhawatirkan menjadi pemicu Covid-19 menyebar ke seantero Indonesia.
Dihimpun dari berbagai sumber (Selasa 31/3/2020), angka kasus positif Covid-19 di Jakarta mencapai 742 kasus, 451 masih dirawat, 49 sembuh, 151 masih menjalani isolasi mandiri dan sebanyak 84 orang dinyatakan meninggal.
Imbauan jangan mudik menjadi penting untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dari satu daerah ke daerah lainnya.
Tetapi pemerintah harus memastikan warga Jakarta ketika dilarang mudik, maka kebutuhan hajat hidupnya harus terpenuhi, terutama untuk rakyat kecil di Jakarta.
Dihimpun dari berbagai sumber (Rabu 1/4/2020). Kondisi hari ini di Jakarta, para pekerja harian seperti tukang ojek, pedagang pasar, warung kecil, pedagang asongan, supir angkutan umum, sudah sangat merasakan dampak ekonomi dari Pandemi.
Dilematis rakyat kecil, ingin bertahan di Jakarta sesuai imbauan pemerintah, tetapi biaya hidup tinggi sementara pendapatan sudah tidak ada, bahkan untuk makan hari ini bisa jadi sudah berhutang.
Dilematis rakyat kecil, ingin mudik karena di kampung biaya hidup murah, bantalan sosial lebih kuat karena banyak saudara bisa dimintai bantuan, tetapi sudah tidak punya ongkos mudik, daerah sudah ada gerakan masa menolak kedatangan mereka, selain juga khawatir membawa virus Covid-19 dan menulari keluarga dikampung.
Rakyat kecil merana karena Corona...
Hanya sebagai opini kepada pemerintah pusat dan daerah, sebaiknya segera melakukan evaluasi dan menghitung jumlah perantau yang ada di Jakarta dan menghitung jumlah stimulus bantuan yang harus disiapkan ketika mereka dilarang mudik.
Termasuk kebutuhan koneksi internet untuk bisa melakukan komunikasi audio visual kepada keluarga dikampung ketika lebaran harus saling meluapkan kerinduan dan bermaaf-maafan melalui saluran komunikasi audio visual.
Hitung jumlah pasti perantau di Jakarta yang kelas bawah, tukang ojek, pedagang pasar, warung kecil, pedagang asongan, supir angkutan umum, salurkan bantuan langsung disertai surat dari pemerintah secara resmi larangan mudik dan konsekuensinya jika melanggar.
Pemerintah pusat dan daerah segera membuat SOP, protokol serta jaring pengaman untuk diterapkan di daerah dalam menghadapi warganya yang datang dari luar kota maupun luar negeri.
SOP, Protokol dan Jaring Pengaman  dibuat oleh pusat dan segera diterapkan ke seluruh daerah sampai ke tingkat Desa supaya segera dijalankan, mengingat kedatangan perantau ke daerah bisa saja terus terjadi sampai hari ini.
Apabila memungkinkan, daerah menyiapkan tempat, kalau tidak ada maka ruang kelas sekolah atau fasilitas umum lain yang mungkin bisa dijadikan pilihan untuk karantina 14 hari, lengkap dengan fasilitas dan sarana pemenuhan kebutuhan selama masa karantina.
Pemerintah pusat dan daerah perlu menguatkan sinergisitas kerjanya, langkah dan kebijakan pusat dan daerah sejalan dan diterapkan secara serempak di seantero Indonesia.
Dan langkah ini saya kira perlu segera dijalankan karena terus berkejaran dengan waktu, selain itu bisa jadi sampai hari ini kasus terus bertambah, para pemudik dari Jakarta terus saja berdatangan ke daerah.
Bersama kita berjuang melawan Corona, ini tugas kita bersama, peran kita sebagai warga sangat diperlukan dimasa darurat seperti saat ini.
Pesan untuk warga Jakarta yang kaya, jangan berat hati untuk berbagi (sharing is caring) mereka rakyat kecil juga saudaramu sesama umat manusia.
Terakhir saya ingin mengutip kalimat Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo.
"Percayalah kita bangsa yang besar, kita bangsa petarung, bangsa pejuang, in sya Allah kita bisa, in sya Allah kita mampu dalam menghadapi tantangan global yang berat sekarang ini."
Rori Idrus
1. Guru di SMK 2 Pondok Pesantren Al Hikmah 1 Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah.
2. Pengurus FMPP (Forum Masyarakat Peduli Pendidikan) Kecamatan Sirampog
3. KBC 57 Brebes Jawa Tengah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI