Kita yang melek teknologi, sejak sebelum terjadi pandemi sudah terbiasa belanja dari rumah, membeli kebutuhan apapun dari rumah baik melalui marketplace atau sekedar membeli makanan melalui jasa ojol (baca: ojek online).
Kemudian terkait dengan aktivitas pendidikan, guru dan siswa sekarang dituntut untuk mau berpindah aktivitas belajar mengajarnya melalui online.
Bagi guru yang melek teknologi, tentu mudah untuk segera beradaptasi, tetapi bagi guru-guru usia lanjut, tentu mereka akan mengalami kesulitan beradaptasi.
Bagi siswa yang orang tuanya dapat dengan mudah memberikan perangkat laptop atau smartphone lengkap dengan koneksi internet, belajar dari rumah mudah dilakukan, bagaimana dengan siswa yang orangtuanya tidak bisa memberikan semua fasilitas itu?
Tentu mereka akan kesulitan untuk beradaptasi dengan aturan belajar dari rumah secara online.
Bahkan kini, terjadi satu fenomena yang cukup menarik menurut pengamatan saya, yaitu semenjak sebagian pondok pesantren di Indonesia memulangkan sementara para santrinya, kini para Kyai sebagian sudah mengaji secara online.
Bekerja dari rumah secara online, mengajar dari rumah secara online, belajar dari rumah secara online, belanja dari rumah secara online, dan mengaji pun dari rumah secara online.
Pada akhirnya, kini semua serba online.
Sampai kapan itu semua terjadi? Tentu sampai pandemi Covid-19 ini berakhir dan kita kembali hidup secara normal.
Rori Idrus
1. Guru di SMK 2 Pondok Pesantren Al Hikmah 1 Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah.
2. Pengurus FMPP (Forum Masyarakat Peduli Pendidikan) Kecamatan Sirampog
3. KBC 57 Brebes Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H