Sementara peserta didik yang memiliki kemampuan rata-rata menjadi tidak terlihat dan kurang diperhatikan. Dalam hal mengajar guru pun cenderung menyamaratakan kemampuan anak, dimana apabila anak tidak bertanya berarti dianggap sudah mengerti.
4. Cara belajar
Untuk beberapa kasus di sekolah negeri yang jumlah peserta didiknya 36-40 orang per kelas, akan membuat guru lebih cenderung menyampaikan materi secara satu arah agar tidak memakan banyak waktu.Â
Hal ini tentunya akan berdampak pada cara pembelajaran yang kurang tepat dan cenderung monoton. Ini berbeda dengan sekolah swasta yang jumlah peserta didik per kelasnya lebih sedikit.
Para peserta didik di sekolah swasta akan terlihat lebih dinamis dan mampu menyuarakan pendapatnya dengan lebih baik di muka umum dikarenakan mereka biasa berdiskusi dalam kegiatan pembelajaran dengan guru di kelas.Â
5. Kompetensi Tambahan
Banyak orangtua yang memilih sekolah swasta bagi anak-anaknya karena melihat adanya kompetensi unggulan yang ditambahkan pada kurikulum sekolah tersebut. Hal ini mereka nilai sebagai add values yang akan menjadi life skill bagi anak-anak mereka ketika nanti lulus.Â
Mereka menginginkan anak-anaknya memiliki nilai tambah, tidak hanya sekadar menguasai kompetensi formal yang tertuang pada kurikulum nasional secara umum, namun lebih kepada hal-hal yang sifatnya khusus dan tidak banyak dimiliki oleh banyak sekolah.
Pada intinya, bersekolah di manapun dapat membawa pengaruh positif bagi anak asalkan orangtua tetap mendampingi dan memberikan cukup motivasi. Dengan motivasi yang diberikan pada anak maka ia akan memiliki keinginan yang kuat untuk sukses dan berhasil.
Memilihkan sekolah yang terbaik bagi anak, ibarat kita memilih media tanam yang tepat bagi benih pohon yang akan kita tanam. Salah memilih media tanam, akan mematikan benih pohon tersebut secara perlahan.Â
Memilih media tanam yang tepat saja juga tidak cukup, namun harus diiringi dengan upaya pengairan, pemupukan, juga dijaga dari gangguan hama dan penyakit. ini merupakan tugas bersama antara guru di sekolah dan para orangtua di rumah.***