Tetapi ada satu hal yang harus kita ingat dalam mengejar impian tersebut. Karena pada hakikatnya impian adalah merupakan bayang-bayang. Ketika ia sudah berhasil kita kejar, maka sifat kebahagiaannya adalah sesaat dan sementara. Agar kebahagiaan yang diraih bersifat kekal dan hakiki, maka perlu dilandasi dengan sesuatu yang berasal dari yang abadi.Â
Landasan dari sebuah impian yang kita kejar adalah niat yang tulus semata-mata karena Illahi, zat yang Maha Abadi. Ketika kita bercita-cita ingin memiliki pendidikan yang tinggi, maka dasarnya adalah karena ibadah dan sebagai salah satu bentuk pengabdian diri kepada Allah SWT. Sehingga dari ilmu yang didapatkan, akan diimplementasikan untuk sebesar-besarnya kebaikan ummat manusia, dan bukan untuk sebuah kesombongan.
Demi kemajuan hidup, kita harus bekerja sungguh-sungguh untuk masa depan kita, seolah-olah kita akan hidup selamanya. Namun, kita juga harus menghindari diri dari menjadikan dunia ini seperti air laut, yang semakin diminum akan semakin menimbulkan dahaga, dan melupakan tujuan akhir dari perjalanan hidup di dunia ini, yaitu menuju perjalanan yang lebih panjang yaitu akhirat.
Semoga kita tidak termasuk manusia yang larut dalam mengejar bayang-bayang semu. Sebaliknya, yang kita kejar adalah bayang-bayang sejati, hidup penuh dengan optimisme dan cita-cita yang tinggi serta fokus pada perjalanan hidup yang sesungguhnya (akhirat) tanpa melupakan nasib kita di dunia. Â ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H