Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membaca dan Menulis, Dua Hal yang Tak Terpisahkan

24 September 2020   23:24 Diperbarui: 24 September 2020   23:33 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kumparan.com

Intinya adalah, sebuah kemampuan atau kompetensi di dapat melalui sebuah proses. Kemampuan menulis tidak datang begitu saja sejak kita lahir. Namun, ia berawal dari sebuah minat dan kesadaran dari pentingnya membaca.

Membaca merupakan perintah pertama Allah SWT kepada manusia melalui nabiNya. Dengan membaca yang diawali dari kesadaran akan kebesaran namaNya, kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran melalui perantaraan "qalam" dan budaya tulis, maka dalam jangka panjang akan mampu melahirkan generasi yang maju, cerdas dan berbudi pekerti luhur.

Membaca dan menulis merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan. Apabila seseorang sudah mempunyai kebiasaan membaca, tetapi tidak diiringi dengan kebiasaan menulis, maka hasil dari proses membaca yang sudah dilakukannya tidak terlalu membawa dampak nyata.

Produk dari sebuah tulisan minimal adalah artikel, dan lebih meningkatnya lagi adalah sebuah buku. Mengutip pernyataan Thamrin Dahlan,SKM,.M.Si seorang penulis dan penggiat Literasi, bahwa: " Buku adalah mahkota seorang penulis".

Artinya bagi seseorang yang sudah banyak menulis, maka ia harus mempunyai impian untuk dapat menerbitkan sebuah buku. Seorang penulis yang tidak punya buku ibarat seorang raja tanpa mahkota.

Permasalahan yang muncul adalah terbatasnya akses yang dimiliki seorang penulis untuk dapat menerbitkan tulisannya dalam bentuk buku, selain tentunya masalah permodalan jika buku yang diterbitkan ingin diproduksi secara masal.***

Ropiyadi ALBA 240920

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun