Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Kebiasaan Baru

13 September 2020   14:10 Diperbarui: 13 September 2020   14:33 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Medium.com

2.Fokus pada Proses. Kita tidak perlu fokus pada hasil, namun fokuslah pada proses. Nikmati setiap proses yang kita hadapi sebagai bagian terindah dalam hidup kita. Kita tidak perlu terpengaruh dengan ucapan orang lain, "buat apa pakai masker, buat apa menjaga jarak, umur itu di tangan Tuhan!".

Memang benar umur itu di tangan Tuhan, namun sebagai makhluk yang berakal kita wajib berikhtiar dan berusaha agar terhindar dari musibah, hasilnya kita serahkan kepada Tuhan.

3. Mulailah dari Kebiasaan Kecil. Untuk memulai sesuatu yang besar, dapat dimulai dengan sesuatu yang kecil. Menghilangkan virus corona merupakan suatu mimpi yang besar, namun bisa dimulai dari suatu langkah yang kecil.

Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun merupakan sesuatu yang sudah kita kenal sejak kecil. Namun hal ini seolah disepelekan, padahal dengan kebiasaan ini dapat mencegah berbagai bibit penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh.

4.Jangan Melewati sampai Dua Kali. Untuk menjadikan sesuatu sebagai sebuah kebiasaan, dibutuhkan kedisiplinan waktu yang tinggi. Katakanlah kebiasaan memakai masker selalu kita lakukan ketika berinteraksi dengan orang lain, namun suatu waktu kita lupa memakainya. Faktor lupa ini jangan sampai ini terulang sampai kedua kalinya.

Menurut para ahli dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya 21 hari berturut-turut agar sesuatu itu menjadi sebuah kebiasaan. Jika penerapan protokol kesehatan tersebut tidak kita jalankan secara disiplin, misalnya tidak secara berturut-turut maka hal ini tidak akan menjadi sebuah kebiasaan baru, dan hanya terhenti pada aspek formalitas saja.

Semoga kita semua dapat mendisiplinkan diri kita sendiri dengan menjadikan penerapan protokol kesehatan menjadi sebuah kebiasaan baru yang dapat menghindari kita dari musibah pandemi Covid-19. Kita sadari bahwa sesungguhnya setiap peraturan dibuat untuk ditaati bukan untuk dilanggar, dan sebaik-baik teladan adalah diri kita sendiri bukan melihat orang lain.***

Referensi:

studilmu.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun