Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Idul Adha di Tengah Pandemi

30 Juli 2020   17:16 Diperbarui: 30 Juli 2020   20:12 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: TribunNews.com

Ada tiga hal utama di bulan Dzulhijjah ini yang menjadi satu kesatuan tak terpisahkan, yaitu: ibadah haji, sholat Idul Adha dan menyembelih hewan kurban. Ketiga hal tersebut pertama kali diperkenalkan sekitar 4500 tahun yang lalu oleh bapaknya para nabi, yaitu Nabi Ibrahim A.S. Nabi Ibrahim A.S menjadi figur sentral bagi pelaksanaan ibadah haji dan Qurban karena dirinya telah menjadi "role model" sebuah bukti pengorbanan dan kecintaan yang sejati, yang berlandaskan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Allah S.W.T.

Namun, Hari Raya Iedul Adha tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Rasa suka cita yang ada di dalam dada setiap muslim harus bersaing dengan peristiwa kelabu yang hadir sebelum datangnya hari besar ini. Kondisi pandemi Covid-19 yang sampai hari ini belum juga mereda, sedikit banyak telah memepengaruhi suasasana hati setiap muslim yang merayakan hari raya Idul Adha 1441 H. Namun demikian, hal ini jangan sampai membuat umat Islam kehilangan kendali akal sehatnya.

Semua yang terjadi di dunia ini  tentu atas izin dan kehendak Allah SWT. Oleh sebab itu, ummat Islam harus bijak dan senantiasa mengedepankan prasangka baik (husnudzan) kepada Allah Ta'ala. Kita harus meyakini bahwa selalu ada hikmah besar yang terkandung dari setiap ketetapan yang diberikan oleh Allah SWT.

Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai penjuru dunia, calon jamaah haji Indonesia tahun 2020 tidak diberangkatkan ke tanah suci Makkah. Hal ini dilakukan Pemerintah -melalui Kementrian Agama- untuk menjaga keselamatan jiwa jamaah dari tertular/terpapar virus Corona. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah saat ini sejalan dengan fikih Islam yaitu menjaga keselamatan jiwa (hifz nafs).

Demikian juga halnya dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, merekapun tidak mengizinkan jamaah dari luar negeri untuk menjalankan rukun Islam kelima ini. Hanya warga Arab Saudi dan warga Asing yang berada di Arab Saudi saja yang diperkenankan untuk melaksanakan ibadah haji, dengan pembatasan jumlah dan peraturan yang sangat ketat. 

Bagi calon jamaah haji tahun 2020, keputusan ini tentu sangat berat untuk diterima. Setelah sekian lama menunggu antrean kuota haji, namun giliran saatnya berangkat harus mengalami penundaan. Tentu ada hikmah besar yang bisa diambil dari kondisi ini, yaitu hikmah kesabaran dan kepasrahan. Kesabaran dan kepasrahan dalam menerima penundaan ini nantinya akan menjadi wasilah kemabruran ibadah haji kelak.

Akibat pandemi covid-19 pula, membawa pengaruh bagi pelaksanaan Sholat Idul Adha 1441 H . Pemerintah melalui Kementerian Agama telah mengeluarkan ketentuan seputar perayaan Idul Adha 2020/1441H. Ketentuan tersebut tercantum dalam Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Salat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441 H/2020 M Menuju Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19.

Dalam Surat Edaran disebutkan, salat Idul Adha bisa dilaksanakan di masjid, lapangan, atau ruangan dengan sebelumnya berkoordinasi dengan gugus tugas Covid-19. 

Pandemi Covid-19 juga membawa dampak bagi pelaksanaan ibadah qurban. Di tahun sebelumnya peraktek penyembelihan hewan qurban banyak dilakukan di sekolah-sekolah, masjid, dan musholla. Namun kali ini, berdasarkan Surat Edaran Kementrian Pertanian RI Nomor 0008/SE/PK.320/F/06/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Non alam Coronavirus Disease (COVID-19), penyembelihan hewan kurban di anjurkan dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan Ruminensia (RPH-R).

Di seluruh sekolah tidak ada penyembelihan hewan qurban, padahal di tahun sebelumnya, sekolah-sekolah acapkali menjadikan pristiwa ini sebagai moment pembelajaran para peserta didik untuk mengetahui secara praktek tata cara penyembelihan hewan qurban sekaligus bentuk literasi pembelajaran struktur anatomi hewan pada pelajaran biologi.

Akhirnya kita semua berharap semoga di saat-saat yang istimewa ini, Allah SWT menerima taubat dan pengharapan kita dan Allah segera mengangkat segala musibah -khususnya pandemi covid-19-yang telah menimpa bangsa dan negara ini. Allah kuatkan rasa persatuan dan jiwa kesetiakawanan sosial di antara kita agar negeri ini tetap tegar dalam mengahadapi tantangan global di abad 21 ini. Aamiin. ***

Salam. Ropiyadi ALBA 300720

Referensi

Pikiran Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun