Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berpikir, Wujud Eksistensi Seorang Manusia

29 Juni 2020   17:24 Diperbarui: 29 Juni 2020   17:17 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhasil, kita saksikan banyak manusia yang menggunakan akal pikirannya yang sehat akan menemukan hakikat kebenaran yang sesungguhnya dan kembali kepada sumber Kebenaran dan Pengetahuan yaitu Tuhan pencipta alam semesta.

Sementara banyak manusia lain yang tidak menggunakan akal dan rasionya, asyik dengan praktek-praktek ritual yang ia tidak ketahui hakikat yang sebenarnya. 

Sehingga yang terjadi adalah pesan Pengetahuan Tuhan yang sebenarnya hanya sampai pada dogma dan tidak berimbas pada harmonisasi dalam kehidupan manusia dan alam sekitarnya.

Berpikir adalah wujud eksistensi seorang manusia. Awal dari berpikir adalah kemauan seorang manusia untuk membaca, baik membaca sesuatu yang tersurat berupa kitab wahyu atau buku-buku pengetahuan, maupun membaca yang tersirat berupa segala hal yang terjadi dan terbentang di alam semesta. 

Dengan berpikir secara mendalam kita akan mengetahui hakikat sebenarnya siapa kita, untuk apa kita diciptakan, dan pada akhirnya mau kemana tujuan akhir perjalanan hidup kita. ***

Salam. Ropiyadi ALBA 290620

Referensi :

1.Jujun S. Suriasumantri.1993:FILSAFAT ILMU SEBUAH PEGANTAR POPULER. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan.

2.https://idtesis.com/ilmu-dan-proses-berfikir/ 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun