Mohon tunggu...
Ropiyadi ALBA
Ropiyadi ALBA Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pendidik di SMA Putra Bangsa Depok-Jawa Barat dan Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan MIPA Universitas Indra Prasta Jakarta

Menjadi Pembelajar Sepanjang Hayat, membaca dan menulis untuk pengembangan potensi diri dan kebaikan ummat manusia.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Sensasi dan Persepsi

18 Juni 2020   19:44 Diperbarui: 11 Juni 2021   05:58 7753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antara Sensasi dan Persepsi. | sumber: brilio.net

3. Suasana hati (mood)
Seseorang yang sedang dalam suasana hati senang atau gembira akan lebih mempersepsikan sesuatu hal yang buruk dengan ketenangan jiwanya. Berbeda halnya dengan orang yang mendapat keburukan dalam suasana kurang mood, maka tentunya akan mempersepsikan suatu sensasi itu lebih buruk lagi.

Dalam menyikapi atau mempersepsikan sebuah sensasi yang merupakan pengalaman dalam hidup dibutuhkan sebuah ketenangan dan kematangan jiwa. Kematangan jiwa seseorang selayaknya beriringan dengan makin bertambahnya usia. Semakin matang usia seseorang, selayaknya diikuti dengan semakin matang jiwanya. 

Baca juga: Sensasi, Persepsi, dan Atensi Setiap Orang Itu Berbeda-beda

Keseimbangan antara kematangan biologis dengan kematangan psikologis sangat diperlukan agar seseorang tidak mengalami split Psychology. 

Sering terjadi, ada orang yang sudah matang secara biologis bahkan sudah dewasa, namun tidak diiringi oleh kematangan psikologisnya. 

Kematangan psikologis seseorang bisa dipengaruhi oleh pengalamannya dalam mengambil setiap pelajaran pada setiap pristiwa yang menimpanya. 

Biasanya orang yang memiliki kematangan psikologis, telah ditempa hidupnya dengan kemandirian sejak kecil. Dengan demikian, latar belakang masa lalu dan bentukan keluarga cukup mempengaruhi dalam perkembangan psikologi setiap orang. 

Semoga kita menjadi pribadi yang dapat mempersepsikan segala sesuatu yang kita terima sebagai sebuah sensasi dengan penuh keasadaran, berdasarkan kematangan jiwa dan suasana hati yang tenang sebagai implementasi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. ***

Referensi: dosenpsikologi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun