3. Suasana hati (mood)
Seseorang yang sedang dalam suasana hati senang atau gembira akan lebih mempersepsikan sesuatu hal yang buruk dengan ketenangan jiwanya. Berbeda halnya dengan orang yang mendapat keburukan dalam suasana kurang mood, maka tentunya akan mempersepsikan suatu sensasi itu lebih buruk lagi.
Dalam menyikapi atau mempersepsikan sebuah sensasi yang merupakan pengalaman dalam hidup dibutuhkan sebuah ketenangan dan kematangan jiwa. Kematangan jiwa seseorang selayaknya beriringan dengan makin bertambahnya usia. Semakin matang usia seseorang, selayaknya diikuti dengan semakin matang jiwanya.Â
Baca juga: Sensasi, Persepsi, dan Atensi Setiap Orang Itu Berbeda-beda
Keseimbangan antara kematangan biologis dengan kematangan psikologis sangat diperlukan agar seseorang tidak mengalami split Psychology.Â
Sering terjadi, ada orang yang sudah matang secara biologis bahkan sudah dewasa, namun tidak diiringi oleh kematangan psikologisnya.Â
Kematangan psikologis seseorang bisa dipengaruhi oleh pengalamannya dalam mengambil setiap pelajaran pada setiap pristiwa yang menimpanya.Â
Biasanya orang yang memiliki kematangan psikologis, telah ditempa hidupnya dengan kemandirian sejak kecil. Dengan demikian, latar belakang masa lalu dan bentukan keluarga cukup mempengaruhi dalam perkembangan psikologi setiap orang.Â
Semoga kita menjadi pribadi yang dapat mempersepsikan segala sesuatu yang kita terima sebagai sebuah sensasi dengan penuh keasadaran, berdasarkan kematangan jiwa dan suasana hati yang tenang sebagai implementasi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. ***
Referensi:Â dosenpsikologi.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI