Mohon tunggu...
Ropi pratiwi
Ropi pratiwi Mohon Tunggu... -

nama saya ropi pratiwi saya anak ke2 dari 4 bersaudara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen "Cinta Yang Mengharukan Dan Menyedihkan"

11 November 2014   21:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:04 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal semua alasan Wulan itu bohong! Wulan pergi berkencan bersama dengan selingkuhannya.

Jam sudah menunjukkan pukul larut malam. Andi sudah merasa bosan menunggu kehadiran Wulan seseorang yang di tunggu begitu lamanya tetapi belum datang juga.

Andi pun memutuskan untuk pulang ke Rumah . Andi merasa sangat kecewa kepada Wulan.

Di dalam tengah perjalanan Andi mengalami kecelakaan yang cukup parah. Andi bertabrakan dengan truk besar. Di tempat kejadian suasana begitu ramai meskipun sudah larut malam. Seluruh tubuh Andi yang mengeluarkan banyak darah yang berkucuran. Tidak lama kemudian ambulan rumah sakit datang dan segera membawa Andi ke rumah sakit untuk segera di tangani oleh dokter. Tetapi Allah berkehendak lain nyawa Andi sudah tidak dapat tertolong karna Andi sudah kehabisan darah.

Keesokan lusa Wulan berniat untuk datang ke rumah Andi karna sejak semalam perasaan Wulan tidak enak tentang kabar kekasihnya itu .

Tiba dirumah Andi , Wulan merasa terkejut karena rumah Andi terdapat kibaran bendera kuning , di penuhi oleh orang orang berdatangan untuk ngelayat, dan terdengar pula suara tangisan yang begitu histeris. Tiba Wulan di dalam ia hanya melihat Andi sudah terbaring dan tertidur pulas di atas kain putih bdan di kelilingi dengan orang-orang mengajikan jenazah Andi .

Wulan langsung menjatuhkan air mata di pipi dan berteriak dengan sekencang-kencangnya lalu Wulan pun jatuh pinsan .

Sebelum Andi pulang ke rumah ANdi sempat membuat video dengan suasana taman yang di hiasi lilin berbentuk hati yang sudah mulai padam akibat terkena hembusan angina-angin.

Begitu terpuruknya yang Wulan rasakan saat ini karena sudah benar-benar merasa kehilangan sosok cowok yang begitu tulus rasa cinta dan saying seperti Andi .

Wulan hanya bisa merasakan penyesalan dan Wulan pun merasa sangat depresi dan akhirnya Wulan menjadi sosok wanita pendiam yang suka melamunkan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun