Apakah pandemi Covid 19 sampai juga ke Tanah Bumbu? Tidak ada keterangan pasti tentang warga masyarakat Tanah Bumbu yang tertular covid-19. Libur bagi peserta didik TK, SD, dan SMP semata-mata untuk menangkal penyebaran virus corona sampai di Tanah Bumbu.
Lewat video yang diunggah grup WA Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu mengambil langkah antisipasi dengan meliburkan peserta TK, SD, dan SMP. Kewenangan untuk SMA bukan merupakan tanggung jawab Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu.
Kepala Disdikbud Tanah Bumbu, Sartono melalui surat edaran bernomor B/421/3681-Das/Disdikbud/III/2020, tertanggal 16 Maret 2020 yang dilayangkan ke seluruh Kepala TK, SD dan SMP di Tanah Bumbu.
Keputusan Disdikbud Tanah Bumbu juga menindaklanjuti Surat Edaran Bupati Tanbu Nomor B/440.1/0695/Dinkes.Bup/III/2020, tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Penyebaran Covid-19, hingga diputuskan libur sekolah sampai 31 Maret 2020. Selanjutnya, dalam surat edaran Disdikbud Tanbu ini, siswa TK, SD dan SMP masuk ke sekolah pada 1 April 2020. (Jejakrekam.com, 16/3/2020)
Ir. Sartono, selaku Kepala Dinas meminta agar para guru tetap hadir seperti biasa. Dengan melaksakan pembelajaran via daring. Kemudian peserta didik diminta untuk mengumpulkan tugas via WA. Sambil menunggu instruksi lebih lanjit dari Bupati Tanah Bumbu.
Dalam video tersebut Kepala Dinas meminta agar peserta didik tidak memanfaatkan waktu libur untuk liburan. Apalagi liburan ke luar kota bersama keluarga.
Ada pun waktu libur yang ditetapkan dalam surat edaran tersebut adalah mulai tanggal 18-31 maret 2020. Sementara pada tanggal libur yang ditetapkan tersebut sesuai agenda kegiatan pisat tentang FLS2N, KSN dan KOSN tetap berjalan dengan catatan tidak melibatkan atau mengumpulkan orang banyak. Dibatasi hanya peserta, pendamping dan juri yang ada di lokasi.
Kepala Dinas menegaskan bahwa waktu libur sekolah tidak akan mengganggu jadwal Ujiam Nasional yang dilaksanakan pada bulan April mendatang.
Sementara untuk proses belajar mengajar yang berlangsung di rumah akan menyusul dibuatkan SOPnya.
Permasalahannya jika dalam 14 hari belum juga ada perbaikan bagaimana? Apakah akan dilanjutkan lagi 14 Â hari berikutnya?
Ternyata selama 14 hari hanyalah nilai genap dalam hitungan minggu (2 minggu) atau Covid-19 ini akan hilang dari Tanah Bumbu atau mungkin juga Indonesia.
Makna kebijakan ini hanya untuk menghambat, mengurangi dan mencegah peredaran Covid-19 tak menyebar kemana-mana. Jika ada yang tertular makan dipersilakan dengan kesadaran yang tinggi untuk bertahan mengisolasi diri.
Sementara yang tidak tertular jangan mendekati. Artinya yang belum terjangkiti tidak terjangkiti. Yang sudah terjangkiti akan diobati dalam 14 hari. Karena menurut para ahli masa inkubasi dari virus yang berasal dari Wuhan-China ini memiliki waktu 14 hari.
Setelah 14 hari sekolah diliburkan jika belum ada perbaikan maka mungkin saja akan dibuat kebijakan baru dengan meliburkan lagi selama 14 Â hari. Orang tua dan guru tetap menyambut baik keputusan yang telah diambil Kepala Dinas Kabupaten Tanah Bumbu.
Kita semua warga Tanah Bumbu berharap Covid-19 tidak ada di Tanah Bumbu. Pun jika ternyata ada besar harapan kami agar tidak menular kemana-sama. Sambil mengisolasi diri, sambil berdoa semoga cobaan berupa Covid-19 segera sirna. Aamin.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H