Mohon tunggu...
NoVote
NoVote Mohon Tunggu... Guru - Mohon maaf jika tak bisa vote balik dan komen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari ini Alpukat Markus Aligator, Esok Apalagi?

13 Maret 2020   19:01 Diperbarui: 13 Maret 2020   18:55 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi bidang pertanian seharusnya sudah menjadi ciri khas negara agraris seperti indonesia. Nyatanya kita hanya kehabisan tenaga dengan ribut-ribut di media sosial dan media massa.

Berbeda halnya dengan Iskandar, warga Desa Pojok, Kecamatan Garum, Blitar. Muhammad Iskandar nama lengkapnya telah berhasil dengan gemilang melakukan inovasi dibidang pertanian.

Seperti dirilis kompas.com, dalam tajuk berjudul Kisah Iskandar Budi Daya Alpukat Seberat 2 Kg, Sekali Panen Bisa Naik Haji dan Beli Honda Jazz. Membuktikan pada kita bahwa Indonesia memang negeri yang subur. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman, begitulah lagu Koes Plus. (12/3/2020)

Siapa yang tidak kagum ketika sebiji alpukat seberat 2,5  difoto bersama dirinya. Tak hanya itu saja Muhammad Iskandar juga masih memiliki setidaknya 60 pohon yang sudah berbuah berkali-kali dan juga sidah dijual.

Di samping itu masih ada 5.000 pohon sudah berumur 2 tahun yang tahun depan akan berbuah juga. Alangkah menggembirakannya. Mendengar keberhasilan anak bangsa di bidang pertanian dengan inovasi pengembangan seperti ini sungguh menjadikajln inpirasi.

Sejalan dengan itu Program utama Kementerian Pertanian, seperti yang selalu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo adalah untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern. (Jabar.sindonews.com, 12/3/2020)

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Salah satunya dengan menyelenggarakan pelatihan fungsional alih kelompok angkatan 2 bagi penyuluh pertanian. Pelatihan Vokasi Penanam Tanaman Hidroponik dan Pelatihan Teknis Tematik di Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.

Permasalahannya adalah lahan pertanian kita begitu luas. Kemudian inovasi yang dilakukan mengarah pada Tanaman Hidropinik. Kemudian lahan yang luas itu mau dikemanakan? Sementara untuk hidroponik dengan segala keunggulannya membutuhkan keterampilan teknis tersendiri.

Demikian juga dengan zat kimia yang digunakan untuk hidropinik tersebut termasuk peralatannya. Tidak ada yang salah memang, namun alangkah lebih bijaksananya ketika inovasi seperti yang dilakukan Muhammad Iskandar ditemukan di Balai-balai Pelatihan Pertanian.

Kalau dulu kita sering dengar tentang temuan-temuan bibit unggul parietas padi. Bibit unggul jenis-jenis buah-buahan dan palawija dengan hasil yang maksimal. Sekarang gaungnya hampir tak terdengar lagi.

Sepertinya bidang penelitian parietas unggul, luar biasa pada jenis tanaman bukan menjadi prioritas utama. Alanglah menggembirakannya ketika kita dengan setelah alpukat Markus Aligator, ada apel malang aligator, melon aligator, dan jenis-jenis buah-buahan aligator lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun